Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 25 kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Purwoharjo merupakan salah satu dari 25 kecamatan yang terletak di Kabupaten Banyuwangi.Â
Kecamatan Purwoharjo terdiri dari 8 desa, yaitu Desa Bulurejo, Desa Glagah Agung, Desa Grajagan, Desa Karetan, Desa Kradenan, Desa Purwoharjo, Desa Sidorejo, dan Desa Sumbersari. Desa Purwoharjo memiliki luas wilayah 875.2 hektar. Desa Purwoharjo memiliki potensi besar untuk menjadi sentra perekonomian di wilayah sekitar Desa Purwoharjo, hal ini karena wilayahnya yang luas.Â
Seiring bertambahnya tahun, adanya sumber daya alam yang cukup memadai, dan sumber daya manusia yang akan terus berkembang, dan terus diasah akan berkontribusi dalam meningkatkan kemakmuran terhadap masyarakat yang lebih luas, salah satunya dalam bidang pendidikan.
Sejalan dengan misi pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) salah satunya yaitu "Mewujudkan aksesbilitas dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya". Hal ini berkaitan dengan langkah dalam meningkatkan taraf pembangunan terhadap sumber daya manusia melalui sistem pendidikan.Â
Kontribusi dalam meningkatkan taraf pembangunan terhadap sumber daya manusia dibidang pendidikan di Desa Purwoharjo ditandai dengan tersedianya fasilitas pendidikan, meliputi sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Oleh karena itu, dalam membantu meningkatkan taraf pembangunan terhadap sumber daya manusia perlu ditanamkan sistem pendidikan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, dan proses pembelajaran yang memadai.Â
Akan tetapi, adanya pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia pada awal bulan Maret tahun 2020 memberikan dampak yang sangat besar dalam berbagai sektor, termasuk pada sistem pendidikan. Berdasarkan beberapa pembaharuan kebijakan selama pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah mulai memberlakukan kebijakan work from home (bekerja dari rumah), dan study from home (belajar dari rumah).
Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah (study from home) melalui media aplikasi digital. Hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran pada siswa terhadap proses pendalaman materi pembelajaran karena kurang maksimalnya proses transfer ilmu yang membuat siswa kesulitan memahami materi atau ilmu yang diberikan.Â
Berdasarkan permasalahan tersebut, melalui program KKN BTV 3 UNEJ (http://unej.ac.id/) sejalan dengan permasalahan tersebut tersebut melalui program pengabdian masyarakat, saya tertarik untuk membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar dan membaca selama pembalajaran daring melalui program literasi digital. Literasi digital merupakan program peningkatan kemampuan literasi pada anak melalui media digital yang bertujuan untuk membantu anak dalam meningkatkan pemahaman materi selama proses pembelajaran daring.Â
Program tersebut dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan literasi pada anak dalam meningkatkan pemahaman materi melalui platform literasi digital.
Melalui program KKN BTV 3 UNEJ (http://unej.ac.id/) sejalan dengan permasalahan yang telah digali sebelumnya, pelaksanaan program kerja yang saya berikan kepada sasaran yaitu peningkatan budaya literasi melalui program literasi digital sebagai pendukung pembelajaran anak sekolah pada masa pandemi Covid-19 di Dusun Krajan, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi telah dijalankan mulai dari tanggal 11 Agustus sampai dengan 10 September 2021.Â
Pelaksanaan program yang telah dijalankan selama periode KKN Back to Village 3 mulai dari tanggal 11 Agustus sampai dengan 10 September 2021 tidak luput dengan adanya proses evaluasi dari keberlangsungan program tersebut. Adanya kegiatan evaluasi dari suatu program bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari program tersebut dalam mempengaruhi sasaran. Selain itu, melalui proses evaluasi maka pelaksana dapat mengetahui tentang faktor pendukung dan faktor penghambat dari program yang sudah terlaksana selama pelaksanaan kegiatan.