Mohon tunggu...
nadilla
nadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saaya adalah orang yang sangat rajin dan disiplin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu

25 Januari 2024   22:10 Diperbarui: 25 Januari 2024   22:12 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pelukan kasih yang tak terbanding,
Ibu, pahlawan tanpa sayap terbang.
Penuh kasih dan sabar yang mengalir,
Seperti sungai yang tak pernah kering.

Matanya bercahaya seperti bintang malam,
Menuntun langkah dengan cinta yang tulus.
Genggaman tangan yang lembut menguatkan,
Seiring waktu, menjadi pelita yang abadi.

Ibu, penyemangat dalam setiap langkah,
Pandai memahami bahasa hati yang terdalam.
Doa-doa lembut terucap dari bibirnya,
Mengiringi kita dalam setiap perjalanan.

Di pelukan hangatnya, dunia terasa damai,
Ibu, penyambung kasih tanpa batas.
Tak ada kata yang mampu merangkai,
Kecuali terima kasih dalam setiap hela nafas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun