Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan kerja, dan peningkat kesejahteraan masyarakat. Namun, di tengah pesatnya perkembangan UMKM, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan signifikan yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha, terutama pada bisnis kuliner yang sangat kompetitif.Â
Seblak Bu Yuni sebagai salah satu UMKM yang bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat. Lonjakan minat terhadap seblak juga memicu munculnya banyak pesaing baru. Kondisi ini membuat para pelaku UMKM seblak menghadapi tantangan untuk mempertahankan keberlanjutan usaha mereka di tengah persaingan yang semakin tajam.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM seblak mencakup kemampuan berinovasi, menjaga kualitas produk, strategi pemasaran yang efektif, sehingga pengelolaan keuangan yang efisien.Â
Selain itu, munculnya pelaku baru sering kali menawarkan varian seblak yang unik atau harga yang dijual lebih kompetitif. Sehingga menuntut pelaku UMKM seblak untuk terus beradaptasi dan meningkatkan daya saing mereka.
Seblak Bu Yuni adalah contoh umkm yang bertahan di tengah persaingan usaha seblak yang semakin ketat. Seblak Bu Yuni ber lokasi di dalam gang, meskipun seblak nya ber lokasi di dalam gang seblak bu yuni tetap ramai dikunjungi oleh para pembeli. Seblak bu yuni selain menjual seblak, beliau juga menjual camilan manis dan juga minuman.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, warung seblak bu yuni tetap konsisten dengan ciri khas seblak-Nya, yang dimana beliau tetap menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik. Seblak bu yuni bisa mempertimbangkan lokasi yang lebih strategis agar mempermudah para pembeli ketika banyak yang berdatangan untuk membeli seblak.Â
Tidak hanya seblak bu yuni, para umkm yang lain juga bisa mempertimbangkan lokasi yang lebih strategis, agar warung seblak lebih mudah dikunjungi oleh para pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H