Kelompok 20 KKNT FIA UB yang berjumlah 18 Mahasiswa/i telah melaksanakan kegiatan KKN di Desa Sumbersuko, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Kegiatan KKN ini termasuk dalam salah satu program yang telah dicanangkan oleh Kemendikbud yaitu Bapak Nadiem Makarim sebagai bentuk implementasi salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu mengabdi kepada masyarakat.
Mulai tanggal 20 Juni hingga 18 Juli 2022 mahasiswaDalam melaksanakan kegiatan ini Kelompok 20 KKNT FIA UB menggandeng salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang ada di Desa Sumbersuko yaitu kelompok tani anggrek dan bonsai untuk menjalankan salah satu program kerja utama mereka. Program kerja utamanya sendiri adalah melakukan sosialisasi mengenai digital marketing.Â
Koordinator desa dari kelompok 20 yang dapat dikenal dengan nama Saudara Haykal Ariel mengatakan "Kita menggandeng kelompok tani anggrek dikarenakan kita melihat potensi yang belum diketahui banyak orang pada kelompok tani anggrek ini, bahkan anggrek bisa menjadi salah satu ikon yang unggulan di Desa Sumbersuko pada saat ini".
Tepatnya pada Hari Jumat tanggal 1 Juli 2022 sosialisasi digital marketing ini dilaksanakan, kegiatan ini turut menghadirkan pemateri yang ahli dalam bidang digital marketing juga merupakan salah satu Mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2019 di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yaitu Saudara Delvino Rafiif.Â
Dalam sosialisasi kegiatan berlangsung secara kondusif juga pihak kelompok tani sangat tertarik atas materi yang disampaikan hal itu juga dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan pada saat sesi tanya jawab.
Hubungan dari pihak mahasiswa dengan kelompok tani anggrek tidak berakhir sampai disitu saja,Â
karena setelah diadakan sosialisasi Kelompok 20 KKNT FIA UB mengadakan pendampingan yang mana pendampingan ini adalah untuk membantu kelompok tani anggrek dalam pembuatan sosial media juga membuatkan akun online shop agar memperluas pasar, menjelaskan bagaimana promosi yang baik dan bisa tercapai di target pasar, hingga membuatkan konten sebagai bahan promosi di sosial media.
"Dengan diadakannya pelatihan dan pendampingan ini, saya dan teman-teman kelompok tani anggrek merasa sudah sangat tertinggal jauh terutama dalam bidang teknologi. Dengan bantuan dari teman-teman mahasiswa, kami mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan luar biasa, semoga dengan diadakan kegiatan ini dapat menyebarluaskan anggrek sebagai salah satu ikon di Desa Sumbersuko" ujar pak Ridho'i selaku ketua kelompok tani anggrek.
Dengan diadakannya kegiatan pelatihan dan pendampingan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terutama bagi kelompok tani anggrek di Desa Sumbersuko agar dapat dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat membantu dan memperkuat ekonomi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H