Mohon tunggu...
SQUAD54 BANJARSARI
SQUAD54 BANJARSARI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar/Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi KKM Kelompok 54 dan Jambore Kader Posyandu: Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Melalui Tradisi dan Tanaman Obat

28 Desember 2023   15:18 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:39 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Rabu tanggal 27 Desember 2023, Kelompok 54 KKM UIN Malang ikut serta dalam kegiatan sosialisasi untuk para kader posyandu yang diadakan di aula Kantor Desa Banjarsari. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 kader posyandu dari berbagai wilayah di desa Banjarsari dan beberapa anggota Kelompok Kerja (POKJA), yang mana kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB. 

Kegiatan jambore kader posyandu ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader posyandu dalam komunikasi interpersonal untuk mengajak masyarakat berperilaku positif terhadap kesehatan, menyediakan makanan sehat untuk keluarga, mampu membantu petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar di Posyandu dan mampu melakukan kunjungan rumah dalam rangka pemantauan wilayah setempat.

Beberapa materi yang disampaikan oleh Ibu Sriyami, salah satu staf Puskesmas Ngajum, yaitu mengenai pelayanan kesehatan tradisional untuk masyarakat, dimana perawatan dan pengobatan mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. 

Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan beberapa jenis tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai media pengobatan berbasis tradisional seperti temulawak, kencur, jahe, jagung, singkong, daun katu, daun mlinjo, melati, manggis, belimbing wuluh, meniran, tempuyung, dan tanaman obat lainnya. Selain itu, dijelaskan juga mengenai petunjuk pembuatan disertai dengan ukuran dan takaran. 

Penyiapan peralatan dan cara pembuatan ramuan herbal perlu diperhatikan dengan teliti. Ada ketentuan penggunaan alat yang direkomendasikan oleh tim kader yaitu penggunaan kendi. Hal ini karena jika merebus ramuan menggunakan panci biasa, ditakutkan akan mengakibatkan korosi pada besi yang sehingga bercampur dengan ramuan obat yang dibuat. Selain itu, penggunaan peralatan dari alumunium juga dilarang ketika merebus obat herbal.

DOKPRI
DOKPRI
Teknik akupresur juga dapat diterapkan jika seseorang tidak bisa mengonsumsi obat herbal secara langsung. Melalui teknik akupresur, seseorang dapat melakukan pengobatan tradisional dengan cara menekan titik-titik tertentu di badan dengan ibu jari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun