Ragam Bahasa Anak: Karakteristik dan Implikasinya dalam Pembelajaran
Disusun oleh: Syifa Putri Rifnaldi, Nadila Hartati Zulkarnaen.
Konsep ragam bahasa ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagian besar orang berpendapat bahwa ragam bahasa pastinya bermanfaat bagi anak-anak, terutama perkembangan kognitifnya, dan ternyata memiliki efek yang sangat lebih baik. Pembelajaran ragam bahasa memerlukan penggunaan komponen bermain. Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk menjadi ramah anak dan mencapai perkembangan yang sesuai. Untuk mengembangkan kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa, anak-anak harus terlibat dalam banyak latihan mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dalam bahasa yang mereka pelajari. Saat memperkenalkan bahasa yang dipelajari, kualitas dan kuantitas harus dipertimbangkan.
Hurlock (1993) mengatakan bahwa kedwibahasaan adalah ketika seseorang menggunakan dua bahasa yang berbeda. Kemampuan ini tidak hanya mencakup kemampuan berbicara dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami bagaimana komunikasi lisan dan tertulis dari orang lain. Anak-anak yang bilingual mampu memahami kedua bahasa ibu mereka. Dalam konteks ini, selain linguistik, ragam bahasa memiliki dampak pada budaya dan lingkungan sosial. Penggunaan dua bahasa secara bergantian oleh seorang penutur dalam interaksi dengan orang lain disebut ragam bahasa secara linguistik. Ragam bahasa berarti penggunaan bahasa ibu dan bahasa kedua seseorang sesuai dengan konteks sosial tuturan. Ini berbeda dengan monolingual, yang hanya berkomunikasi dengan bahasa ibu.
Munculnya berbagai bahasa, bahkan multibahasa, adalah fakta yang tidak dapat dihindari di Indonesia saat ini. Masyarakat Indonesia pastinya fasih berbicara bahasa daerah selain bahasa Indonesia sendiri. Selain itu di jaman ini sangat biasa masyarakat fasih berbicara Mandarin, Arab, dan Inggris. Variasi kosakata, tata bahasa, intonasi, dan penggunaan bahasa dalam berbagai konteks sosial adalah bagian dari ragam bahasa anak. Sangat penting sekali bagi pendidik untuk memahami ragam bahasa anak agar anak-anak dapat membuat strategi pembelajaran yang tepat dan mendukung perkembangan bahasa anak secara efisien dan optimal. Berbanding dengan orang dewasa, kosakata anak-anak cenderung lebih luas. Tata bahasa juga pada awal perkembangan bahasa, struktur tata bahasa anak sering kali tidak sempurna. Anak-anak pastinya sering membuat kesalahan dalam penggunaan tata bahasa, seperti menggunakan bentuk kata kerja yang salah atau urutan kata yang berantakan. Meskipun demikian, kesalahan ini merupakan bagian dari proses mereka belajar dan merupakan bagian dari pemahaman mereka terhadap aturan bahasa itu sendiri. Pengucapan dan intonasi anak pastinya berkembang seiring berjalannya waktu. Anak-anak mungkin memiliki intonasi dan pengucapan yang tidak sempurna, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman bagi yang mendengarkannya. Untuk berkomunikasi dengan baik, anda harus menggunakan intonasi dan pengucapan yang baik dan benar. Penggunaan bahasa dalam konteks sosial lingkungan dan pengalaman anak sangat memengaruhi penggunaan bahasa anak-anak dalam berbagai konteks sosial, seperti bermain dengan teman, berinteraksi dengan orang dewasa, atau mengikuti pelajaran di kelas.
Pengertian "implikasi pada pembelajaran" juga mengacu pada dampak atau konsekuensi yang timbul sebagai hasil dari pemahaman tersebut. Dengan mengetahui bagaimana bahasa anak-anak berkembang, pendidik dapat membangun pendekatan pembelajaran yang mendukung perkembangan bahasa setiap anak secara optimal. Akibatnya, pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap anak, sehingga proses belajar menjadi lebih efisien dan menyenangkan. Pendidik harus memahami bahwa perkembangan bahasa setiap anak berbeda-beda pastinya. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan unik anak. Anak dengan kosa kata terbatas membutuhkan dukungan tambahan melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang menyenangkan, interaktif dan efektif. Pembelajaran kontekstual mengajarkan bahasa dalam konteks kehidupan sehari-hari anak. Pendidik dapat menggunakan situasi nyata yang dialami anak sebagai sumber pembelajaran. Misalnya mereka dapat menceritakan pengalaman mereka sendiri atau bermain peran dengan anak-anak yang lain. Penggunaan media pembelajaran seperti buku cerita, video, dan permainan edukatif dapat membantu anak belajar bahasa. Media ini memungkinkan anak melihat dan mendengar penggunaan bahasa dalam berbagai situasi, yang membuat mereka lebih mudah memahami dan meniru.
Sangat penting bagi perkembangan bahasa anak untuk memiliki lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Pendidik harus memastikan bahwa kelas adalah tempat yang menyenangkan dan interaktif di mana anak-anak dapat berbicara dan mengeksplorasi bahasa dengan aman dan nyaman. Kesimpulannya adalah bahwa ragam bahasa anak mencerminkan berbagai aspek perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Sangat penting bagi pendidik untuk memahami aspek-aspek ini ketika mereka membuat strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan unik anak. Perkembangan bahasa anak dapat didukung sepenuhnya dengan pendekatan yang tepat sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan baik dan mencapai potensi terbaik mereka dalam pembelajaran tersebut.
Â
Daftar Pustaka
Arnianti. (2019). Teori Perkembangan Bahasa. Jurnal: Pendidikan dan Ilmu Sosial, 139-152.
Budiman, A. P., & A. R. (2024). Pengaruh Perkembangan Ragam Bahasa terhadap Perkembangan Kognitif Anak di Era 4.0. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 616-617.