Mohon tunggu...
Nadila Febri Nuraini
Nadila Febri Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa D3 Teknik Kimia

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Relevansi Pancasila di Tengah Dinamika Global

3 Oktober 2024   18:22 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:25 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila, dasar negara Indonesia, didirikan segera setelah kemerdekaan pada 18 Agustus 1945. Dalam Pancasila, lima sila menggabungkan elemen religius, humanisme, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila telah memainkan peran penting dalam membangun sistem sosial, politik, dan ekonomi Indonesia selama lebih dari 70 tahun. Namun, globalisasi telah mengubah dunia dalam beberapa dekade terakhir. 

Teknologi, budaya, ekonomi, dan informasi bergerak lebih cepat, menghubungkan negara di seluruh dunia. Fenomena ini menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi Indonesia. Di tengah transformasi yang cepat ini, ada pertanyaan penting tentang relevansi Pancasila dalam menghadapi masalah dunia. Apakah prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila masih dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan nasional dan negara?

Tantangan yang dihadapi Indonesia di era globalisasi memang kompleks, namun Pancasila tetap relevan sebagai pedoman menjaga jati diri, stabilitas, dan kemajuan bangsa. Pancasila penting dalam menghadapi dinamika global karena alasannya.   Yaitu

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila merupakan representasi dari keberagaman budaya, agama, dan sejarah bangsa Indonesia. Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, mengajarkan pentingnya kehidupan rohani, yang dapat menjaga bangsa Indonesia agar tidak menyimpang dari nilai-nilai agama. Persatuan Indonesia mengingatkan bangsa untuk tetap bersatu meski di tengah keberagaman. Indonesia bisa berpartisipasi dalam arus global tanpa kehilangan jati diri, jika Pancasila dijunjung tinggi.  

2. Keadilan sosial dalam menghadapi kesenjangan ekonomi global.   Ketimpangan ekonomi merupakan salah satu permasalahan utama yang muncul akibat globalisasi. Prinsip kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memberikan pedoman untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.  

3. Demokrasi deliberatif.   Demokrasi liberal yang menekankan kebebasan individu dan pasar bebas diperkuat oleh globalisasi. Pancasila memiliki model demokrasi yang berbeda berdasarkan musyawarah dan kebijaksanaan. Kepopuleran yang Dipimpin Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menekankan pentingnya pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah dan kepentingan bersama.  

4. Memperkuat persatuan dan mencegah radikalisme bisa dilakukan.   Pancasila berperan penting dalam menjaga keharmonisan sosial di era globalisasi. Pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia ditekankan pada prinsip kedua.

Pancasila adalah dasar negara dan pedoman moral bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memberikan landasan yang kokoh dalam menghadapi tantangan global. Pancasila memberikan solusi terhadap permasalahan sosial dan politik yang dihadapi bangsa di era globalisasi dan menjaga jati diri bangsa Indonesia.   Peran generasi muda penting untuk memastikan Pancasila tetap relevan. Melalui pendidikan yang baik, keterlibatan aktif dalam masyarakat, dan pemanfaatan teknologi secara bijak, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang menjaga Pancasila tetap hidup. Pancasila akan terus menjadi pilar penting dalam membangun bangsa yang adil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun