Mohon tunggu...
nadila fazle
nadila fazle Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Trying to be a better person while still in an environment that made you who you are.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demam Berdarah: Tantangan Kesehatan Masyarakat dan Upaya Pencegahan yang Komperhensif

17 September 2024   23:39 Diperbarui: 17 September 2024   23:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DEMAM BERDARAH: TANTANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN UPAYA PENCEGAHAN YANG KOMPREHENSIF

NADILA FAZLE MAWLA / 191241166

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

 

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian besar di berbagai negara tropis dan subtropis yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat karena kasusnya meningkat dan efek yang dirasakannya. Dalam esai ini, saya akan membahas masalah yang dihadapi dalam pengobatan demam berdarah, serta upaya pencegahan yang komprehensif untuk mengurangi efeknya.

Penanganan demam berdarah terutama menghadapi masalah penyebaran penyakit yang luas dan cepat. Nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama virus dengue, dapat berkembang biak di berbagai sumber air di sekitar kita, seperti bak mandi, pot tanaman, dan sampah. Selain itu, unsur-unsur lingkungan seperti kelembaban yang tinggi dan suhu yang tepat berkontribusi pada pertumbuhan nyamuk ini (Molina et al., 2021).

Dengan semakin banyaknya area urban dan peningkatan populasi manusia, nyamuk ini dapat menyebar dengan cepat, memperbesar risiko terjadinya wabah demam berdarah. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang cara pencegahan juga menjadi masalah besar. Banyak orang tidak mengetahui tindakan pencegahan yang efektif, seperti menghindari gigitan nyamuk atau mengelola tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah. Hal ini seringkali disebabkan oleh kurangnya informasi dan pendidikan tentang bahaya demam berdarah dan cara-cara untuk mencegahnya (Rajab et al., 2022). Akibatnya, meskipun ada berbagai upaya pencegahan, efektivitasnya sering kali terhambat oleh ketidaktahuan atau kurangnya partisipasi masyarakat.

Selain itu, sistem kesehatan berjuang untuk menangani kasus demam berdarah. Penanganan kasus, terutama yang serius, menjadi sangat sulit karena keterbatasan fasilitas medis, tenaga medis yang terlatih, dan perlengkapan medis yang memadai. Fasilitas kesehatan seringkali kewalahan dengan peningkatan jumlah kasus selama wabah, yang berdampak pada kualitas perawatan dan hasil akhir pasien (World Health Organization, 2023). Ini membuat keadaan menjadi lebih buruk dan menambah beban pada sistem kesehatan yang sudah ada.

Sebuah strategi pencegahan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Pengendalian nyamuk adalah langkah pertama dalam mencegah demam berdarah. Ini termasuk penggunaan obat nyamuk dan insektisida, yang dapat mengurangi populasi nyamuk, dan menghilangkan tempat penampungan air di sekitar rumah dan lingkungan (Molina et al., 2021). Program pengendalian nyamuk harus dilakukan secara teratur dan melibatkan masyarakat secara aktif.

Edukasi masyarakat sangat penting untuk pencegahan. Kampanye informasi yang luas dan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya demam berdarah dan cara mencegahnya. Pendidikan dapat diberikan melalui berbagai sumber, seperti media, sekolah, dan program kesehatan komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun