DEMAM BERDARAH: TANTANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN UPAYA PENCEGAHAN YANG KOMPREHENSIF
NADILA FAZLE MAWLA / 191241166
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Â
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian besar di berbagai negara tropis dan subtropis yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat karena kasusnya meningkat dan efek yang dirasakannya. Dalam esai ini, saya akan membahas masalah yang dihadapi dalam pengobatan demam berdarah, serta upaya pencegahan yang komprehensif untuk mengurangi efeknya.
Penanganan demam berdarah terutama menghadapi masalah penyebaran penyakit yang luas dan cepat. Nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama virus dengue, dapat berkembang biak di berbagai sumber air di sekitar kita, seperti bak mandi, pot tanaman, dan sampah. Selain itu, unsur-unsur lingkungan seperti kelembaban yang tinggi dan suhu yang tepat berkontribusi pada pertumbuhan nyamuk ini (Molina et al., 2021).
Dengan semakin banyaknya area urban dan peningkatan populasi manusia, nyamuk ini dapat menyebar dengan cepat, memperbesar risiko terjadinya wabah demam berdarah. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang cara pencegahan juga menjadi masalah besar. Banyak orang tidak mengetahui tindakan pencegahan yang efektif, seperti menghindari gigitan nyamuk atau mengelola tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah. Hal ini seringkali disebabkan oleh kurangnya informasi dan pendidikan tentang bahaya demam berdarah dan cara-cara untuk mencegahnya (Rajab et al., 2022). Akibatnya, meskipun ada berbagai upaya pencegahan, efektivitasnya sering kali terhambat oleh ketidaktahuan atau kurangnya partisipasi masyarakat.
Selain itu, sistem kesehatan berjuang untuk menangani kasus demam berdarah. Penanganan kasus, terutama yang serius, menjadi sangat sulit karena keterbatasan fasilitas medis, tenaga medis yang terlatih, dan perlengkapan medis yang memadai. Fasilitas kesehatan seringkali kewalahan dengan peningkatan jumlah kasus selama wabah, yang berdampak pada kualitas perawatan dan hasil akhir pasien (World Health Organization, 2023). Ini membuat keadaan menjadi lebih buruk dan menambah beban pada sistem kesehatan yang sudah ada.
Sebuah strategi pencegahan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Pengendalian nyamuk adalah langkah pertama dalam mencegah demam berdarah. Ini termasuk penggunaan obat nyamuk dan insektisida, yang dapat mengurangi populasi nyamuk, dan menghilangkan tempat penampungan air di sekitar rumah dan lingkungan (Molina et al., 2021). Program pengendalian nyamuk harus dilakukan secara teratur dan melibatkan masyarakat secara aktif.
Edukasi masyarakat sangat penting untuk pencegahan. Kampanye informasi yang luas dan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya demam berdarah dan cara mencegahnya. Pendidikan dapat diberikan melalui berbagai sumber, seperti media, sekolah, dan program kesehatan komunitas.