Mohon tunggu...
Nadila MelindahRauf
Nadila MelindahRauf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

00'line

Selanjutnya

Tutup

Film

Semiotika Drama Korea "Alchemy Of Souls"

27 Juli 2022   20:36 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:38 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama korea adalah cerita fiksi yang diproduksi oleh rumah produksi drama yang berasal dari Negara Korea Selatan yang di siarkan dalam tv nasional Korea. Sebagian cerita drama korea diambil dari cerita fiksi yang kemudian diadaptasi menjadi cerita dalam drama yang mengandung banyak unsur audio maupun visual. Pertama kali drama korea muncul dalam serial drama Korea tahun 1960-an yang tayang pertama kali di saluran Korean Broadcasting System (KBS) tahun 1962 dengan nama Seoul Back Street. 

Drama ini menjadi pelopor drama pertama yang mengawali munculnya drama-drama dalam tv nasional Korea. Dalam beberapa tahun kemudian, mulai banyaknya muncul drama-drama dari berbagai genre maupun dari segi cerita. Seiring berjalannya tahun, didalam drama semakin baik dan semakin berkembang pula teknologi yang digunakan. Dari segi visual maupun audiovisualnya terus meningkat kualitasnya dalam produksi drama. Semakin banyak pula drama-drama yang mengandur unsur animasi dalam berbagai bentuk, sehingga seolah olah gambar itu tampak nyata.

Semiotika berasal dari kata Yunani Semeion yang berasal tanda. Semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari berbagai objek, peristiwa, dan semua budaya sebagai simbol. Pada dasarnya, analisis semiotika benarbenar mencoba merasakan beberapa hal yang aneh, hal-hal yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika membaca teks atau narasi/wacana tertentu. Ada tokoh semiotika yang terkenal, yaitu Roland Barthes. Teori semiotik Barthes hampir secara harafiah diturunkan dari teori bahasa De Saussure. 

Semiotika dan semiologi pada dasarnya adalah dua istilah dalam bidang keilmuan yang sama. Roland Barthes lahir dalam keluarga Protestan kelas menengah di Cherbourg pada tahun 1915 dan dibesarkan di Bayonne, sebuah kota kecil di barat daya Prancis dan Paris dekat pantai Atlantik. Menurut Barthes, semiotika pada dasarnya ingin mempelajari bagaimana manusia menginterpretasikan sesuatu. Barthes menunjukkan bahwa ada masalah dengan keberadaan tanda, hubungan analogi antara dua tanda, dan adanya oposisi dalam tanda untuk memperjelas makna.

Belum lama ini drama Korea terbaru yang berjudul "Alchemy Of Soul" tengah menjadi bahan perbincangan masyarakat pecinta drama Korea karena visual yang ditampilkan terbilang bagus dan menarik. Drama ini menyuguhkan sebuah visualisasi yang memukau dikarenakan teknik editing gambar yang dilakukan dengan baik sehingga pada saat kita menonton drama ini terlihat seakan akan terlihat nyata. Karna cerita yang menarik, drama ini mengandung banyak proses editing membuat banyak penonton terpukau melihatnya sehingga banyak penonton yang tertarik dan membuat drama ini mempunyai keunikan tersendiri di bandingkan drama lainnya.

Drama ''Alchemy of Soul' menceritakan tentang sebuah negara yang dijaga oleh empat keluarga penyihir hebat. Keempat keluarga ini memiliki keistimewaan pada sihir yang mereka miliki. Salah satu yang paling kuat adalah Jang Gang, dia mampu mengalihkan jiwa yang sudah mati ke tubuh manusia yang masih hidup. Pada awal cerita, si penyihir ini ditugaskan oleh sang raja untuk menukar jiwanya dengan dirinya. Ternyata pertukaran jiwa ini di gunakan oleh sang raja untuk memiliki istri yang paling cantik di kerajaan itu dan kemudian sang putri melahirkan anak sang raja. 

Di sisi lain ada seorang gadis bernama Naksu, dia sebelumnya mempunyai keluarga yang utuh dan harmonis sebelum seluruh keluarganya dibantai dan dibunuh. Kemudian gadis ini terus berlatih ilmu bela diri dan sihir untuk membalaskan dendamnya terhadap keempat keluarga penyihir ini. Karena drama yang mengandung banyak adegan action dan bela diri, sehingga dibutuhkan teknik pengeditan gambar yang semenarik mungkin hingga menghasilkan sebuah drama yang menarik. Visual dari pengeditan gambar inilah yang membuat drama ini seolah olah terlihat nyata untuk disaksikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun