Banyak orang uang kini langsung menelan mentah-mentah informasi hoax yang belum tentu kita ketahui kebenarannya. Munculnya berita hoax membuat banyak orang termakan informasi yang tidak benar yang akhirnya membuat keributan dimana mana. Dalam penggunaan media sosial semua informasi yang benar maupun tidak benar dapat langsung disebarkan begitu saja pada pengguna media sosial. Maka dari inilah kita harus bersikap bijak dalam memilah dan memilih informasi yang benar. Jangan sampai kita termakan hoax dan ikut menjadi bagian dari masyatakat yang membawa keributan bagi banyak orang.
Film ini juga bercerita bagaimana cara mereka membuat para pengguna menjadi kecanduan bermain sosial media dan cara mereka dalam menyusun data sedemikian rupa untuk diperjual belikan kepada orang -- orang yang tidak bertanggung jawab. Rahasia dibalik sosial media yang kita tidak ketahui berikutnya adalah semua percakapan dan semua aktivitas yang kita lakukan dalam media sosial dapat di ketahui langsung oleh para pekerja yang bekerja di teknologi media sosial. Inilah yang membuat  kita dapat masuk kedalam jeratan hukum hanya karna kita menggunakan media sosial dengan salah. Maka dari itu kita harus berhati hati dalam penggunaan sosial media dan sebisa mungkin bertutur kata yang bijak agar dapat menjadi contoh bagi orang lain.
Narasumber juga menceritakan bahwa mereka yang sudah memiliki anak tidak memperkenankan anak anak mereka untuk mengakses media sosial karena tahu dampak buruk yang diakibatkan dari bahaya bermain sosial media. Karena tahu dampak bahaya dari sosial media banyak orang tua juga mengawasi pada saat anak anak mereka menggunakan media sosial. Seperti mengawasi pada saat mereka sedang mengakses sosial media, apakah itu baik atau tidak untuk mereka gunakan. Para orang tua saat ini juga harus tegas dalam mengawasi penggunaan media sosial agar tidak ikut terjerumus dalam penyalahgunaan media sosial. Tidak hanya itu, para orang tua juga harus membatasi pada saat anak-anak mereka bermain gadget agar tidak menimbulkan candu pada mereka. Karena jika sudah mulai kecanduan bermain gadget maka anak-anak mulai susah untuk diatur dan dididik.
Sebenarnya tidak ada salahnya kita menggunakan media sosial, hanya saja cara penggunaannya harus dilakukan secara bijak agar kita dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Tidak sedikit pula orang-orang yang memanfaatkan sosial media guna mendapatkan konsumen dari produk yang mereka tawarkan. Media sosial juga dapat dijadikan lahan untuk mempromosikan barang yang kita jual melalui berbagai aplikasi yang kita punya. Ini juga menandakan bahwa media sosial dapat dijadikan lahan untuk menghasilkan uang.
Jika kita ingin bermain media sosial dengan benar, maka kita harus bijak pula dalam mengatur lamanya penggunaan dalam mengakses sosial media. Banyak dari kita yang tidak tahan jika 5 menit tidak membuka media sosial. Dari sini kita bisa mengatur sendiri lamanya menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari hari. Dari bijaknya kita menggunakan media sosial maka tidak akan menghambat aktivitas yang kita kerjakan.
Kita juga harus mengatur pola pikir kita pada saat menggunakan media sosial. Jangan sampai dalam kita melakukan aktivitas sehari hari kita selalu memikirkan gadget sehingga rasanya tangan mulai gatal jika tidak membuka media sosial. Ini juga dapat berpengaruh pada hasil kerja kita jika kita tidak fokus dalam mengerjakan pekerjaan. Akan ada banyak masalah bermunculan jika pola pikir kita selalu berfokus pada media sosial yang kita gunakan. Dari film ini kita juga diajarkan bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak tanpa perlu mempengaruhi kita dalam aktifitas sehari-hari.
Namun sayangnya masih banyak orang yang tidak tahu tentang film "The Social Dilemma" ini. Padahal jika kita menonton secara keseluruhan banyak gambaran gambaran yang bisa kita dapatkan dari pengalaman narasumber yang mereka datangkan. Jika kita menonton film ini kita bisa menjadi tahu bagaimana cara bijak menggunakan media sosial dan bagaimana cara memanfaatkannya. Terlebih lagi banyak sisi positif yang dapat kita ambil dari film ini. Film ini mengajarkan kita bagaimana agar kita tidak ikut terjerumus dalam penyalahgunaan sosial media.
Dari teknologi yang berkembang saat ini, media sosial sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat. Tidak hanya dapat memberikan informasi secara cepat, tetapi juga dapat menghubungkan kita dari jarak dekat maupun jauh. Ini membuat kita dimanjakan dengan kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini. Tetapi masih banyak sekali kekurangan yang ada pada media sosial saat ini, seperti media sosial tidak dapat menyaring informasi yang benar atau salah. Sehingga kita juga tidak dapat mempercayai sepenuhnya apakah informasi tersebut benar atau tidak benar. Beberapa media sosial juga banyak yang tidak menggunakan batasan umur untuk mengakses sosial media tersebut. Padahal banyak sosial media yang mengandung unsur tidak pantas bagi pengguna dibawah umur. Ini membuat munculnya keresahaan bagi para orang tua karena tidak dapat sepenuhnya mengawasi pada saat anak menggunakan sosial media.
Harus kita akui bahwa teknologi yang sedang berkembang saat ini menyuguhkan fitur-fitur yang unik dan menarik bagi semua kalangan. Tidak hanya satu tapi banyak macam aplikasi sosial media yang menyuguhkan keberagaman dalam isi media sosial tersebut. Ada yang menggunakan unsur visual dan audio, ada yang menyuguhkan gambar-gambar dengan kualitas HD, sampai banyak aplikasi yang menggabungkan media sosial dengan bermain games. Jadi banyak jenis media sosial yang dapat kita pilih untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan. Media sosial yang ada pada saat ini juga mudah untuk kita mencari apa yang kita inginkan dan bisa mendapatkan apa yang kita mau dengan cepat tanpa harus keluar rumah. Tetapi dengan adanya media sosial jangan sampai membuat kita menjadi malas untuk melakukan aktivitas di luar rumah apalagi tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Jadi kita harus dengan bijak membagi waktu pada saat kita menggunakan media sosial dan pada saat kita melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa harus ketergantungan dengan gadget atau media sosial yang kita miliki.
Nadila Melindah Rauf
Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan