Mohon tunggu...
Nadila MTaher
Nadila MTaher Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hay saya Nadila, seperti biasa di panggilnnya nad saya suka membaca sejak kelas 2 SD, dan merupakan hal pertama yang saya sukai, hobi saya adalah main Raket, membaca dan suka mendegarkan msuik. minat saya dulu pengen menekuni di bidang kesehatan dan menjadi seorang dokter ahli dalam. namun sayang hal tersebut tidak sejalan sesuai dengan keinginan saya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ayla Anak Kedua

7 Juli 2023   20:59 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku Ayla, aku anak kedua dari 3 bersaudara dan umurku 17 tahun aku terlahir sebagai anak tengah yang mempunyai sifat manja dan cenderung suka membrontak. Aku memiliki seorang kakak dan seorang adik.

Kedua orang tuaku sangat bangga saat mengetahui kakaku lulus studi keperawatan dan adikku keterima di salah satu sekolah yang sangat terkenal dengan prestasinya.

Dan bagaimana dengan ku?

Kalian pasti berpikir, mungkinkah aku iri dengan mreka?

Kedua orang tuaku pernah berkata bahwa mereka memiliki 3 anak perempuan dan mereka tidak pernah dan tidak akan pernah membeda-bedakan satu sama lain.

Pernyataan itu membuatku sedikit lega karena aku tidak di banding-bandingkan dengan yang lain. Hingga aku beranjak dewasa dan sikap manjaku masih terbawa dari kecil, hal tersebut yang membuatku menjadi terlena dan membuat aku tidak seperti kedua saudaraku.

Aku suka bermain bersama teman yang berbeda gender, hingga membuat aku sering main kasar dan ngomong kasar, aku tidak lagi belajar seperti dulu didalam pikiranku hanya bermain dan kebanyakan keluar malam dengan teman-temanku, bahkan ketercapaian aku tidak meninggkat saat masih sekolah namun berbeda dengan kedua saudaraku.

Karena aku selalu berpikir seperti ini "apa gunanya aku pandai tapi tidak pandai dalam berteman"

Aku yang sering telihat santai dan seperti biasa saja. Nyatanya aku yang paling hancur ketika sendiri, karena aku selalu berpikir bahwa kenapa aku berbeda dengan kedua saudaraku, walau kedua orang tuaku tidak pernah menuntut aku untuk jadi seperti mereka.

Setelah kupikir mungkin itu menjadi sisi kelebihan ku, kelebihan yang tidak sempurna seperti kedua saudaraku, namun seiring bertambahnya usia aku semakin paham bahwa apapun yang akan aku capai dalam hidup tidak akan seperti mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun