Mohon tunggu...
Nadila MTaher
Nadila MTaher Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hay saya Nadila, seperti biasa di panggilnnya nad saya suka membaca sejak kelas 2 SD, dan merupakan hal pertama yang saya sukai, hobi saya adalah main Raket, membaca dan suka mendegarkan msuik. minat saya dulu pengen menekuni di bidang kesehatan dan menjadi seorang dokter ahli dalam. namun sayang hal tersebut tidak sejalan sesuai dengan keinginan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak Ada Lagi Duka Setelah Ini

6 Juli 2023   06:35 Diperbarui: 6 Juli 2023   06:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kami mengenal seseorang yang tidak pernah menunjukan kesedihan di dalam dirinya, dia selalu ceria bahkan dalam keadaan apapun, selalu punya cara sendiri dalam mengghargai teman-temannya.

Kami juga mengenal seseorang yang tidak pelit, tidak tuli saat ujian tengah semester, tidak suka berdebat. Saat dosen memberi kami tugas sebagai hasil akhir ujian semester, dia membuat bunga dan mengatakan "semoga tidak ada lagi duka setelah ini".

Dia yang kami kenal di atas adalah Rati. Namanya Rati Arachman. Tahun 2020 saat terjadi pandemi covid-19 kami mendengar kabar bahwa dia sedang sakit, setelah beberapa minggu Rati Meninggal dunia dan dimakamkan secara protokol yang telah berlaku saat itu. Tangisan kami pecah, rasa kecewa yang mendalam. Kami bahkan tidak bisa menemuinya karena aturan dari pemerintah yang harus membuat kami tetap di rumah.

Hari demi hari kami lalui dengan melihat foto kami dengannya, isi chat kami, dan berharap dia kembali. Setelah beberapa bulan dan masa pandemi berahkir kami memutuskan untuk berangkat dan menemuinya di rumah barunya, bertemu keluarganya dan bercerita tentangnya.

2 tahun berlalu kami menjalani masa-masa kuliah kami seperti bisa, mengejar impian kami masing-masing, dan menyelesaikan studi kami. Hingga satu per satu dari kami berhasil dan menlajutkan aktivitas kami, dalam skripsi kami semua menulis namanya, seseorang yang pernah berjanji akan membuat cerita yang begitu panjang dengan kami namun nyatanya dia yang mnejadi cerita singkat dengan kami.

Semoga tidak ada lagi duka setelah ini. Nyatanya dialah yang menjadi duka bagi kami semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun