Mohon tunggu...
Nadila Nuraini
Nadila Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya tertarik dengan topik Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Geopolitik dan Ancaman Nuklir: Bagaimana Semenanjung Korea Menngubah Dinamika Global

13 September 2024   23:57 Diperbarui: 14 September 2024   00:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Selama bertahun-tahun, Semenanjung Korea telah menjadi pusat ketegangan geopolitik, terutama karena upaya nuklir Korea Utara. Perubahan yang terjadi di wilayah ini mempengaruhi keamanan Asia Timur dan geopolitik global secara keseluruhan. Dalam Artikel ini melihat bagaimana ancaman nuklir dari Semenanjung Korea memengaruhi dinamika global dan dampaknya terhadap keamanan internasional.

Situasi Sejarah dan Persaingan Sekarang
Sejak Perang Korea (1950-1953), Semenanjung Korea telah menjadi tempat konflik yang tidak pernah berakhir dengan perjanjian damai atau gencatan senjata. Pembagian semenanjung menjadi Korea Utara dan Korea Selatan selama beberapa dekade telah menyebabkan ketegangan, sebagian besar karena Korea Utara mengejar senjata nuklir. Kekhawatiran regional dan internasional meningkat sebagai akibat dari uji coba nuklir pertama Korea Utara pada tahun 2006  Dan saat ini  Korea Utara memiliki kemajuan dalam senjata nuklir dan teknologi rudal telah memperberat ancaman Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir yang sukses dan mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat dan mengancam keamanan Korea Selatan.
Pengembangan Nuklir Korea Utara disebabkan oleh faktor politik domestik. Senjata nuklir dianggap oleh Korea Utara sebagai perlindungan terkait intervensi militer oleh AS dan sekutunya (Pollack, 2011). Dengan dikembangkannya nuklir dapat  menggambarkan negara yang kuat. Peningkatan kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara telah menimbulkan kekhawatiran dalam dinamika global, karena  memiliki kemampuan untuk menyerang negara lain di luar Semenanjung Korea.
Ancaman nuklir Korea Utara membahayakan keamanan wilayah. Kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman langsung bagi sekutu AS Korea Selatan dan Jepang. Hal ini telah menghasilkan kerja sama militer yang lebih baik dan penyebaran sistem pertahanan canggih, seperti Sistem Pertahanan Wilayah Tinggi Atas (THAAD) Korea Selatan (Cha, 2017). Aliansi baru dan penempatan pasukan AS juga telah membawa tantangan baru bagi dinamika kawasan ini

Dalam menanggapi provokasi nuklir Korea Utara, Organisasi internasional telah mengambil tindakan diplomatik dan sanksi ekonomi. Untuk menghentikan upaya nuklir dan rudal Korea Utara, Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan berbagai sanksi. Lalu, upaya diplomatik untuk mengatasi krisis. Six Party Talks, yang meliputi Tiongkok, Jepang, Korea Utara, Rusia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, diadakan dari tahun 2003 hingga 2009. Pembicaraan bertujuan untuk menemukan resolusi damai untuk krisis nuklir, tetapi pada akhirnya gagal menghasilkan kesepakatan.
Dinamika geopolitik Semenanjung Korea sangat bergantung pada kepentingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia. Amerika Serikat melihat program nuklir Korea Utara sebagai ancaman langsung terhadap keamanan negara dan sekutunya. Di sisi lain, hubungan China dengan Korea Utara sangat rumit. China mengimbangi keinginan untuk stabilitas semenanjung dengan kekhawatiran tentang krisis pengungsi atau Korea yang bersatu yang bersekutu dengan Amerika Serikat.(Shambaugh, 2013) Meskipun tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas tersebut, Rusia memiliki kepentingan strategis di wilayah tersebut dan berusaha untuk mempertahankan pengaruhnya.

Kesimpulan
Masa depan konflik di  Semenanjung Korea dan ancaman nuklir menimbulkan dapat masalah dinamika keamanan global. Komitmen Korea Utara yang teguh terhadap program nuklirnya, prospek denuklirisasi sangat kecil. Namun, upaya diplomatik terus berlanjut untuk mencapai kesepakatan yang damai. Di tengah ketegangan yang sedang berlangsung, pentingnya pendekatan komprehensif yang mencakup masalah nuklir dan geopolitik regional yang lebih luas.
Ancaman nuklir di Semenanjung Korea sendiri dapat mengubah geopolitik dunia, dan berdampak terhadap keamanan global. Ancaman nuklir Korea Utara telah meningkatkan ketegangan di wilayah ini, menyebabkan respons global, dan melibatkan kekuatan besar. Seiring dengan perkembangan keadaan, komunitas internasional harus terus melakukan upaya diplomatik sambil mengatasi masalah geopolitik.

REFERENSI

YU, Jihoon. 2024. "South Korea's Nuclear Latency: A Critical and Analytical Evaluation." The Diplomat. https://thediplomat.com/2024/07/south-koreas-nuclear-latency-a-critical-and-analytical-evaluation/.
Kim, S. (2006). North Korea's Nuclear Test: Implications and Responses. International Security, 31(3), 123-145.
Pollack, J. D. (2011). No Exit: North Korea, Nuclear Weapons, and International Security. Routledge.
Cha, V. D. (2017). The Impossible State: North Korea, Past and Future. Ecco.
Shambaugh, D. (2013). China Goes Global: The Partial Power. Oxford University Press.
Snyder, S. (2018). South Korea at the Crossroads: Autonomy and Alliance in an Era of Rival Powers. Columbia University Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun