Mohon tunggu...
Alena Diva Putri Mustafa
Alena Diva Putri Mustafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

menonton film/series menjadi kewajiban di setiap harinya, dengan membaca buku sebagai hiburan, dan mendengarkan lagu untuk mencari ketenangan xx.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Media Sosial Interaktif dan Aktif

9 Desember 2024   17:33 Diperbarui: 10 Desember 2024   07:42 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quora, dokumentasi pribadi

Di era globalisasi sekarang, selayaknya air dan minyak, dunia nyata dan maya memanglah berbeda, tetapi dapat hidup berdampingan. Menurut Databoks dalam RRI, pengguna aktif media sosial berjumlah 64,3% dari populasi yang mana lebih dari setengah populasi Indonesia (https://www.rri.co.id/iptek/721570/ini-data-statistik-penggunaan-media-sosial-masyarakat-indonesia-tahun-2024). Penggunaan media sosial tersebut dapat untuk menerima dan membuat informasi, melakukan promosi dan transaksi hingga terlibatnya interaksi dalam ruang diskusi dengan wacana yang mewadahi. Secara tidak langsung, penggunaan media sosial melibatkan terjadinya proses literasi. Namun, mengapa Indonesia masih dikategorikan sebagai masyarkat yang rendah literasi, bahkan menduduki posisi paling bawah di antara negara lainnya? Terlepas dari itu, literasi nyatanya tak hanya terkurung akan bacaan ilmiah pada waktu yang terbatas, tetapi juga dimulai dengan bacaan mudah pada waktu yang lepas. Daya baca dan tingkat baca tentunya berbeda. Untuk itu, daya baca masyarakat Indonesialah yang masih rendah. Lantas, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Melihat dari banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, lalu apakah ada media sosial yang menawarkan bacaan ringan dan beragam, tetapi memiliki isi yang informatif dan dapat membuat diri kita aktif?

Quora dapat menjadi jawabannya. Quora merupakan sebuah laman/media sosial berupa tanya, jawab, dan interaksi antarsesama pengguna yang diluncurkan sejak tahun 2010 dengan kantor pusat di California, Amerika Serikat. Sama seperti media sosial lainnya, Quora tidak memiliki batasan tertentu mengenai topik bahasan apalagi untuk informasi yang disampaikan. Akses menuju laman atau aplikasi tergolong mudah dengan tampilan beranda yang ramah. Interaksi dapat terjadi dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, atau membuat kiriman dengan isi yang informatif dan memberi kesan. Namun, pengguna tak hanya dapat melakukan interaksi dalam unggahan, tetapi dapat terjadi juga dalam ruang pesan. Quora juga memiliki fitur "Ruang" yang mana menyajikan berbagai macam unggahan terkait pertanyaan, jawaban, dan kiriman yang sesuai dengan masing-masing ruang. Ruang sebagai komunitas ini dapat lebih mendalami minat yang dimiliki karena terdapat berbagai macam topik diskusi. Misalnya, adanya ruang politik, misteri dan detektif, seputar dunia pendidikan, belajar bahasa isyarat, segala hal tentang film, literasi, mistis dan legenda, dan lain-lain. Adanya kesempatan untuk membuat ruang baru juga dapat semakin memperkaya komunitas. Selain itu, bahasa yang tersedia juga cukup beragam, terdapat 24 (dua puluh empat) bahasa dengan bahasa Indonesia sebagai salah satunya. Bagaimana dengan kenyamanan dan keamanan pengguna? Quora memiliki fitur "Anonim" yang mana membiarkan pengguna untuk melakukan interaksi dengan identitas yang tersembunyi. Selain itu, setiap interaksi---baik antar pribadi juga dapat dilindungi dengan kebijakan akan privasi. Lalu, apa bedanya dengan media sosial lainnya yang dimiliki?

Topik pembahasan yang dimuat dalam Quora, umumnya berisi dan padat. Topik yang mengandung ilmu pengetahuan, seputar pendidikan, penjajahan dan pembebasan, sejarah dalam bentuk kilasan, fenomena unik dan terkini yang mengikuti perkembangan zaman hingga fakta menarik yang kerap kali dikesampingkan. Pemberi jawaban juga berasal dari berbagai bidang, ada yang berasal dari bidang kesehatan, kemasyarakatan, bahasa dan sastrawan, kelautan hingga penegak keadilan. Meskipun begitu, bukan berarti Quora hanya berisikan hal-hal krusial yang informasinya sulit untuk dicerna, tetapi ada juga hal-hal kasual yang informasinya mudah untuk dibaca. Ada topik berkenaan teori konspirasi, tips and trick yang memudahkan kehidupan sehari-hari, reviu atau ulasan karya sastra yang mengkritisi, gambar-gambar yang dapat menghibur diri hingga berita-berita yang mewakili fenomena saat ini. Jangkauan usianya pun cukup luas dengan pekerjaan yang berkelas-kelas. Keseluruhan topik bahasan, memuat wacana yang melibatkan interaksi antar pengguna.

Dengan muatan wacana yang melibatkan interaksi antar pengguna, maka dalam kajiannya sejalan dengan teori semiotik dari Pierce yang dikembangkan oleh Hoed (2011). Para pengguna Quora dapat melakukan unggahan berupa pertanyaan, jawaban, dan kiriman sebagai "tanda" yang akan menimbulkan "makna" dari pengguna lainnya sebagai penerimaan dan tanggapan. Munculnya "tanda" dan "makna" ini dapat terjadi dalam beberapa situasi. Misalnya, hadirnya media sosial Quora di lingkungan masyarakat Indonesia sebagai "tanda" dengan berbagai macam respons yang ditunjukkan sebagai "makna". Lalu, adanya suatu fenomena atau hal yang dapat menjadi bahasan merupakan suatu "tanda" bagi para pengguna yang nantinya akan menjadi suatu "makna" ketika dibuat ke dalam unggahan akan pertanyaan atau kiriman. Adapun situasi di mana suatu pertanyaan dan kiriman dapat menjadi suatu "tanda" dengan jawaban dan tanggapan yang menjadi suatu "makna". Dalam situasi yang lain, jawaban dan tanggapan dapat menjadi suatu "tanda" lain untuk adanya suatu "makna" baru. Pergantian suatu konteks antara "tanda" dan "makna" dalam Quora ini menyesuaikan dengan situasi yang terjadi. Untuk itu, dengan fleksibelitas yang terkandung dalam pergantian "tanda" dan "makna", membuatnya menjadi interaktif.

Berdasarkan ikatan antara "tanda" dan "makna", dapat dilihat juga pengklasifikasian triad atau kategori universal yang dikemukakan oleh Pierce. Pertama, firstness yang merupakan awal dari sesuatu yang bersifat spontan karena belum mengetahui arti atau hubungannya. Dalam kenyataanya, ada berbagai jenis media sosial yang digunakan masyarakat dengan perbedaan presentase mayoritas pengguna dari berbagai kalangan usia. Quora menjadi salah satu media sosial yang kurang diminati atau kurang bisa menggaet hati masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang meluasnya promosi atau kalahnya daya saing dengan media sosial lain yang lebih mengedepankan keragaman visualisasi dibandingkan dengan bacaan yang mendominasi. Ketidaktahuan itu dapat menimbulkan perbedaan makna terhadap Quora antara yang tidak melibatkan diri dengan yang sudah memiliki posisi. Adapun untuk pengguna Quora sendiri, dalam menghadapi fenomena-fenomena yang terjadi: baik di masa lampau atau di masa yang baru saja terjangkau, dapat menjadi alasan awal terjadinya pencarian di dalam laman atau pengajuan pertanyaan. Hal tersebut dapat terjadi karena ketidaktahuan diri akan hal-hal yang tidak kita kuasai. Dilanjut dengan yang kedua, secondness yang merupakan suatu interaksi atau perbandingan, seperti hubungan aksi-reaksi atau sebab-akibat. Ketidaktahuan awal masyarakat terhadap media sosial Quora mungkin saja mengakibatkan timbulnya keinginan untuk menjadi pengguna yang aktif memberikan informasi dan atau aktif mendapatkan informasi. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pengulangan unggahan pada media sosial lain yang secara tidak sengaja melakukan tindakan promosi terhadap media sosial Quora. Adapun untuk para pengguna yang sudah melakukan aksi pencarian atau mengunggah pertanyaan, akan mendapatkan reaksi berupa penjelasan, jawaban, atau tanggapan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya unggahan akan topik yang sudah pernah dibahas atau unggahan yang membalas. Terjadinya aksi-reaksi ini tidak terbatas, dapat terjadi berulang kali dalam topik yang sama, melanjut ke topik yang senada, atau beralih pada topik yang berbeda. Lalu, yang terakhir, yaitu thirdness yang merupakan aturan, norma, atau generalisasi yang menghubungkan firstness dan secondness. Dalam terjadinya ketidaktahuan awal dan keterlibatan hubungan aksi-reaksi atau sebab-akibat, terjadi pula pemaknaan yang dilakukan oleh masing-masing pengguna. Berdasarkan adanya perbedaan antar pengguna dari segala sisi, keadaan ini dapat memberikan hasil yang berbeda-beda. Misalnya, pengalamannya berkecimpung ke dalam media sosial Quora, membuat pengguna yang baru dapat menjadi lebih tertarik untuk menggunakannya lebih lanjut dan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat terjadi tentunya karena ada suatu hal yang menjadi daya tarik lebih daripada media sosial lainnya, seperti isinya yang informatif dan inovatif, mata yang sudah terbiasa dengan tampilannya, penggunaannya yang terbilang tidak rumit, interaksi antar pengguna yang menarik, dan lain sebagainya. Kebalikannya, mungkin saja pengalamannya malah membuatnya timbul keinginan untuk berhenti atau tidak melanjutkan pemakaian. Hal tersebut dapat terjadi tentunya karena ada suatu hal yang menurunkan daya tarik atau menepisnya ekspektasi yang baik, seperti isinya yang masih dirasa kurang terkesplorasi, tampilannya yang monoton, banyaknya fitur yang membuat pusing dalam penggunaannya, interaksi antar pengguna yang membuat konflik, dan lain sebagainya. Adapun untuk para pengguna yang sudah mendapatkan penjelasan, jawaban, atau tanggapan juga tentunya memiliki perbedaan pemahaman dalam mencerna atau menyelaraskannya dengan pemikiran. Hal tersebut dapat terjadi karena terjadinya perbedaan penafsiran atau ideologi yang digunakan. Maka dari itu, gunanya interaksi antar pengguna, yaitu untuk mendapatkan kembali informasi yang lebih mendalam untuk dilakukannya penyanggahan atau validasi yang lebih kuat lagi. Tahapan ini tentunya tidak akan membuahkan hasil akhir yang sempurna, tetapi sangat penting adanya untuk terjadinya penafsiran hubungan antara representamen dan objek.

 Quora dapat menjadi isu mutakhir kebahasaan dan kesastraan yang mana tetap mengikuti perkembangan zaman. Muatan wacana mengenai apa saja yang dikemas dalam berbagai bahasa, mempermudah kita untuk menggali informasi yang sudah lama kita cari, yang paling banyak diminati, maupun yang paling terkini. Selain itu, dengan adanya akses yang mudah tehadap informasi-informasi: mulai dari hal yang sepele hingga hal yang bertele-tele, tentunya menjadi nilai plus tersendiri. Apalagi mengingat sudah maraknya penggunaan gawai pada masyarakat luas, media sosial sudah digunakan secara bebas. Hanya dengan menggunakan gawai kesayangan, menggulir tampilan layar ke atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan, menuangkan segala keresahan dan pemikiran ke dalam ketikan hingga melakukan bacaan-bacaan, sudah membuat kita memahami cara penggunaan media sosial Quora secara hampir keseluruhan. Kita dapat menggunakannya di mana saja: di ruang tertutup atau terbuka, lapangan luas atau tempat kita bermalas-malas hingga tempat rapat atau bersantai. Waktunya pun begitu leluasa: saat pagi atau malam, saat dalam perjalanan atau menunggu seseorang, saat tak ada bacaan atau jenuh dengan pekerjaan hingga saat mencari hiburan atau ingin mengusir rasa penasaran. Selama masih berada dalam jaringan, maka semua hal yang berkaitan dapat dengan mudah untuk digunakan. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu solusi untuk pembaca yang mulai kesulitan dalam mendapatkan buku yang diinginkan, topik yang mungkin belum sempat adanya bahasan, atau penggunaan yang mudah dan murah akan digitalisasi bacaan.

Berdasarkan sedikit banyaknya penjelasan mengenai Quora, dapat dilihat bahwa media sosial Quora memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan daya baca masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya dapat terjadi apabila masyarakat mulai membuka diri dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana tanggapan Anda terhadap Quora? Apakah dapat menjadi salah satu media sosial informatif dan interaktif yang membuat diri kita arif dan aktif?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun