Pada tanggal 21 November 2024, sekelompok mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan penyuluhan dan pembagian tas belanja sebagai upaya untuk menggantikan sampah plastik sekali pakai yang ada di Universitas Negeri Malang tepatnya di sekitar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Fakultas Sastra.
Sampah plastik telah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang paling mendesak di seluruh dunia, Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Indonesia menjadi negara negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah China. Hal tersebut sungguh memprihatinkan, betapa mirisnya kesadaran masyarakat yang rendah mengenai limbah plastik, serta kebiasaan buruk yang gemar membuang sampah sembarangan. Dalam sehari Indonesia bisa diperkiraan mencapai 175.000 ton sampah, didominasi oleh sampah sisa makanan sebesar 41,60% dan sampah plastik sebesar 18,71%. Penggunaan kantong plastik di Indonesia juga cukup tinggi, yaitu sekitar 182,7 miliar kantong plastik per tahunnya. Dari jumlah tersebut, 511.560 ton berakhir di lautan. Penggunaan sampah plastik yang berlebihan juga dapat memperhambat bahkan merusak ekosistem alam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Negeri Malang yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa/i tentang dampak negatif penggunaan plastik sekali pakai. Mahasiswi mengedukasi masyarakat, khususnya mahasiswi dari Universitas Negeri Malang, untuk mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke alternatif ramah lingkungan, seperti tas belanja sebagai pengganti plastik.
Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari beberapa mahasiswa dan mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan penyuluhan dan pembagian tas belanja mereka berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, menyadarkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan alam dengan mengurangi penggunaan sampah plastik, dan mengubah pola hidup menjadi manusia yang berada. Seperti sila ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaa yang adil dan beradab” kita tidak hanya berlaku adil dan beradab kepada sesama manusia, namun juga kepada alam dan lingkungan di sekitar kita. Dengan penyuluhan ini diharapkan Masyarakat bisa lebih melek akan bahayanya limbah plastik untuk jangka pendek maupun panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H