Negara Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keaneka ragaman budayanya yang dimulai dari Sabang sampai Marauke terdapat kurang lebih 7000 budaya yang dimiliki. Meski memiliki beraneka ragam budaya, tidaklah membuat negara ini terpecah belah karena perbedaan tersebut sebab bangsa Indonesia tetap memegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti 'Berbeda-beda tetapi tetep satu'.Â
Namun seiring berkembangnya zaman, pengaruh Globalisasi mulai masuk ke Indonesia. Budaya-budaya asing mulai mempengaruhi maupun menyaingi budaya lokal dan bahkan mulai menggeser budaya asli yang ada di Indonesia. Salah satu budaya asing yang saat ini sedang terkenal dan masuk ke Indonesia yaitu kebudayaan dari Korea Selatan atau yang biasa disebut dengan Hallyu atau Korean wave.
Hallyu atau Korean wave sendiri merupakan istilah kebudayaan atau pop culture yang berasal dari Republik Korea Selatan. Dalam Korean wave ini orang-orang diperkenalkan tentang kebudayaan Korea Selatan melalui musik, film, drama, makanan, fashion, dan juga trend-nya. Dari semua itu yang paling dikenal banyak orang adalah musiknya yang biasa disebut dengan istilah Kpop atau Korean pop. Sedangkan sebutan untuk penggemar Kpop biasa disebut Kpoper.
Baca juga: K-Pop Hallyu di Indonesia
Kpop bisa dibilang telah merajai pasar industri hiburan di Asia, sehingga hampir semua orang di seluruh dunia ini mengetahuinya. Penggemar Kpop ada disetiap kalangan terutama di kalangan remaja dan kaum hawa. Seperti halnya di Indonesia ini, banyak sekali dapat kita temui remaja-remaja yang menggemari Kpop terutama di kalangan pelajar. Bahkan dapat kita lihat sendiri sekarang ini remaja Indonesia cenderung lebih menyukai musik Kpop dari pada musik lokal yang ada di negara ini.
Karena masuknya budaya Korea Selatan ke Indonesia ini membuat para remaja menjadi tergila-gila dan fanatik. Memang sudah menjadi hak tersendiri untuk menyukai dan mengidolakan siapa saja, namun dalam hal ini tak jarang juga kita temui remaja yang menyukai idolanya secara fanatik atau berlebih-lebihan sehingga dapat memunculkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Dan dampak itu tak hanya berdampak bagi remajanya saja melainkan Indonesia-pun mendapatkan dampaknya juga.
Dimulai dari dampak positifnya. Yang pertama bagi Indonesia, setelah masuknya budaya Kpop di Indonesia tak jarang ada beberapa grup terkenal dari Korea Selatan mengadakan konser, fanmeeting, dan fansign di Indonesia. Secara tidak langsung hal tersebut dapat dijadikan ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai tujuan untuk menarik wisatawan asing yang berasal dari Korea Selatan untuk berkunjung mengunjungi Indonesia, bahkan terkadang idola-idola dari Korea Selatan-pun sering melakukan wisata ke Indonesia terutama di Bali dan Jakarta. Dengan begini juga dapat mempererat hubungan kerjasama diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan.
Sedangkan dampaknya bagi remaja di Indonesia. Dengan dikenalnya Kpop ini dapat membuat remaja mulai merasa ada ketertarikan dan minat untuk mempelajari semua budaya-budaya Korea Selatan, dimulai dari bahasa, kebudayaan, dan trend-nya. Maka dalam hal ini dapat menambah pengetahuan yang dimiliki tentang negara lain selain Indonesia. Selain itu juga terkadang remaja-remaja tersebut memanfaatkan kegemaran mereka terhadap Kpop untuk berbisnis berjualan barang-barang berbau Korea, seperti yang dapat kita lihat saat ini ada banyak sekali online shop yang berjualan barang-barang berbau Korea.
Selain dampak positif juga terdapat dampak negatifnya, bahkan bisa dibilang dampak negatifnya lebih banyak dari yang positif. Dampak yang paling tampak dari masuknya musik Kpop ke Indonesia adalah mulai berkurangnya minat terhadap musik asli indonesia seperti dangdut, karena kebanyakan orang lebih menikmati musik-musik dari negeri Gingseng tersebut. Pengaruh kehadiran budaya Kpop juga dapat membuat tercampurnya kebudayaan dalam negeri dan budaya lokal perlahan-lahan akan diacuhkan.
Baca juga: Korean Wave atau Hallyu, Sebuah Penetrasi Budaya Didukung Teknologi atau Sebaliknya?
Dampaknya bagi remaja. Dengan dikenalnya budaya Korea remaja sekarang sering kali megikuti gaya bahasa orang-orang Korea, bahkan tak jarang ada yang menggunakan bahasa Korea dalam percakapannya sehari-hari dan itu semua mereka pelajari dari keseringannya mendengar dan menonton drama-drama Korea.Â