Mohon tunggu...
Nadifa Nurlita Jannah
Nadifa Nurlita Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNISA D3 Kebidanan

Nadifa Nurlita Jannah | Kendal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sadarkan Diri untuk Pendidikan

23 Desember 2020   17:12 Diperbarui: 23 Desember 2020   17:21 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi saat ini membuat otak malas untuk berfikir, kejenuhan pun melekat dalam diri yang membuat otak berpikir negatif. Terkadang orang tidak memanfaatkan situasi untuk hal yang bermanfaat, tetapi mereka hanya bermalas-malasan dan melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya. 

Bagaimana cara kita menjauhi hal tersebut? Dengan cara menenangkan diri dan menciptakan suasana baru mampu membuat otak untuk berpikir positif. Selain itu, kondisi disekitar juga berpengaruh terhadap diri termasuk keluarga, teman, dan kerabat.

Nadiem Makarim membuat kebijakan mengenai Merdeka Belajar agar guru dapat menjadi penggerak bagi siswa-siswinya. Tentunya hal itu harus ada dorongan dari guru agar kita dapat mewujudkan. 

Kita sebagai objek harus mampu berpikir kedepan, bagaimana cara kita bergerak merubah suatu hal untuk menjadi baik dan meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Berpikir secara kritis atau logika mampu melatih otak, jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena kepribadian setiap orang tentu berbeda. Kita bisa menerapkan sisi positif dari orang lain, tetapi tidak merubah diri seperti orang lain. 

Dalam Merdeka Belajar ini, siswa-siswi dituntut untuk menjadi seseorang yang gemar membaca dan memahami konsepnya. Terlalu fokus terhadap satu hal bisa membuat sikap kita dinilai buruk oleh orang lain karena sikap merupakan cerminan seseorang. Hal yang paling dasar dimiliki setiap orang yaitu karater. Oleh karena itu, setiap guru mampu mendidik siswa-siswi agar mempunyai sikap yang bertanggung jawab, berani bertanya dan menjawab, sopan santun terhadap orang lain, dan mampu bekerja mandiri dalam berbagai aspek. 

Tidak banyak orang yang mampu berpikir ke depan dengan memperhatikan dari berbagai aspek,  terkadang mereka hanya memikirkan hasil tanpa adanya proses. Hal ini membuat mimpi yang seharusnya dicapai menjadi gagal. 

Belajar dari kegagalan seharusnya kita mampu memutar otak agar keinginan dapat tercapai. Jangan beranggapan jika pendidikan tidak berpengaruh pada masa depan. Namun, kita harus selalu semangat dalam menempuh pendidikan walaupun orang lain menganggap kamu tidak pantas.

Kebijakan pemerintah terkait pendidikan memang selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran diri untuk menyesuaikan terhadap kebijakan yang dibuat. Selama saya menjadi pelajar, tentunya muncul rasa malas karena kurang menyesuaikan dengan kebijkan baru. Namun, saat berjalannya waktu saya sadar kebijakan baru juga mempunyai sisi positif dan semua berawal dari niat dan usaha dalam menjalankan. 

Saya bukan termasuk orang yang pandai di kelas, tetapi saya tetap berusaha agar memahami konsep pembelajaran yang diberikan oleh guru. Yang saya lakukan tetap belajar di sekolah maupun rumah, walaupun hanya sedikit setidaknya saya memahami apa yang dimaksud. 

Seiring berjalannya waktu tanpa saya sadari ternyata saya mampu menguasai itu semua dan membuat saya berhasil sehingga saya mampu membanggakan kedua orang tua dengan usaha dan hasil yang saya lakukan.

Jadi, dapat disimpulkan bawah jangan merasa kamu paling bawah diantara temanmu, tetapi belajarlah bersama dan berusaha maka itu akan membuatmu mudah menggapai mimpimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun