Apa itu Performance Management?
Performance Management adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengembangkan kinerja karyawan dalam organisasi, sehingga tujuan dan sasaran organisasi lebih efektif tercapai, sekaligus memberi manfaat bagi karyawan dalam hal pengakuan, penerimaan umpan balik, memenuhi kebutuhan kerja dan menawarkan bimbingan karir (Lansbury 1988).
Sedangkan menurut Armstrong (1992), performance management merupakan proses atau serangkaian proses untuk membangun pemahaman bersama tentang apa yang ingin dicapai, dan mengelola serta mengembangkan orang dengan cara yang meningkatkan kemungkinan bahwa hal itu akan dicapai dalam jangka pendek dan panjang.
Performance management dapat terasa seperti salah satu aspek tersulit dalam talent management. Pada dasarnya tujuan dari performance management adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan efektivitas kinerja anggota tim. Performance management tidak hanya tentang memberikan kenaikan gaji tahunan kepada karyawan. Tetapi ini juga tentang efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas.
Manajer dan anggota tim bekerja sama untuk merencanakan, memantau, meninjau, dan menilai tujuan kerja yang terakhir dan kontribusi keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi. Berbagai jenis alat digunakan dalam proses ini, mulai dari berbasis perilaku hingga berbasis hasil. Komunikasi formal dan informal pun digunakan untuk memberikan feedback.
Banyak waktu dan energi dihabiskan oleh perusahaan untuk bisa mendapatkan tujuan dan ukuran yang benar, meninjau kinerja serta menilainya. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa salah serta efektivitas kinerja karyawan yang diperlukan bisa juga tidak diperoleh. Berikut beberapa tantangan utama yang akan dihadapi perusahaan dalam mengelola performance management.
Pertama, salah dalam membuat desain.
Sistem dan alat performance management harus sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perusahaan tidak bisa menduplikasi atau menjiplak rancangan sistem yang diterapkan oleh organisasi lain. Bahkan organisasi yang berada di industri yang sama pun kebutuhan setiap organisasi pasti berbeda. Â Perusahaan harus melakukan konsultasi insentif dengan berbagai pemangku kepentingan hingga ke pengguna sistem yang diperlukan. Sebab kepercayaan pengguna merupakan kebutuhan mutlak untuk keberhasilan sistem.
Desain harus dicoba dan terus dievaluasi, pastikan sistem adil dan merata dimana mencakup juga mekanisme untuk menghargai kinerja serta bagaimana menangani orang yang berkinerja buruk. Performance management harus dilihat sebagai proses yang berkelanjutan bukan hanya sebagai aktivitas yang dilakukan sekali dalam setahun.
Kedua, tidak adanya integrasi.