Mohon tunggu...
nadiaturrahmi
nadiaturrahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Manajemen

Kemampuan beradaptasi membuat cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dan lingkungan baru. Hal ini menjadikannya saya fleksibel dan tangguh menghadapi perubahan. Kecintaannya pada hal-hal baru menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, serta keinginan untuk terus belajar dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Keberhasilan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan industri kontruksi Indonesia

18 Januari 2025   20:43 Diperbarui: 19 Januari 2025   00:25 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh: Nadiaturrahmi & Endy Gunanto Marsasi 

ADHI adalah Badan Usaha Milik Negara yang melaksanakan amanahnya dalam mengelola proses bisnis dengen menjaga tata kelola perusahaan dengan baik serta mengembangkan kompetensi yang lebih untuk membangun warisan yang berkelanjutan. Adanya intensitas persaingan dan perang harga antar industry konstruksi menjadikan Perseroan melakukan redifenisi visi dan misi: menjadi korporasi Inovasi dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan berkelanjutan. Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate N.V.) merupakan Perusahaan milik Belanda yang menjadi cikal bakal pendirian ADHI hingga akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini menjadi pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara melalaui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan. Tujuan keberlanjutan industri kontruksi bagi ADHI untuk menjadi korporasi inovatif dan berbudaya unggul. ADHI harus mampu memberikan manfaat terbaik bagi pemangku kepentingan. Dan Insan ADHI yang berbudaya keberlanjutan berdasarkan budaya Akhlak dan didukung dengan kode Etik Perusahaan. Struktur kepemilikan PT Adhi Karya Persero 51% dimiliki oleh pemerintahan Indonesia dan 49% dimiliki oleh publik ysmh 38,2% local dan 10,8% Asing.

Studi kasus pada Perusahaan kontruksi PT Adhi Karya Tbk ini akan menggali lebih dalam bagaimana strategi efisiensi, kualitas dan keberlanjutan industry kontruksi, dengan mengacu pada konsep-konsep yang dibahas dalam buku "Innovation and Entrepreneurship" edisi ketiga karya John Bessant dan Joe Tidd (Tidd, 2015). Buku ini membahas tentang pandangan mendalam tentang penciptaan usaha baru, pengembangan bisnis dan talenta melalui venturing korporat, pertumbuhan perusahaan, serta strategi keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi, kualitas dan keberlanjutan industri dalam kontruksi Indonesia. Melalui analisis ini, kita akan memahami bagaimana PT Adhi Karya mampu menciptakan nilai tambah dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri kontruksi dan infrastruktur dalam meningkatkan efisiensi, kualitas dan keberlanjutan industri dalam kontruksi Indonesia yang strategis

Mengidentifikasi strategi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan dalam eksplorasi pendaan perusahaan. Menurut Bessant dan Tidd membahas pentingnya eksplorasi alternatif skema pendanaan Perusahaan ADHI memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp1,35 triliun dari Bank Mandiri. Dana ini digunakan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur strategis yang sedang dikerjakan oleh perusahaan. Dan juga melalui pendanaan bisnis di sigmen Investasi dan Konsesi dengan skema Private Project Partnership (PPP) atau Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) melalui penyertaan modal mandiri dari Perseroan maupun melakukan pembentukan usaha patungan.

Berdasarkan penjelasan pada materi ini yang terkait dengan proses memperoleh sumber daya dan pendanaan. Strategi ADHI dalam menciptakan pendanaan perusahaan BUMN konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjalani perjanjian fasilitas kredit yang diberikan BMRI kepada ADGHI untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan perseroan dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional berbagai proyek strategis yang sedang dikerjakan. Pendanaan ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis perusahaan. Kerja sama ini memberikan sinyal yang baik karena ADHI dipercaya oleh Bank Mandiri dalam mendapatkan fasilitas pendanaan di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan sentimen terhadap industri kontruksi yang kurang baik. Hal ini membuktikan bahwa ADHI menjadi mitra yang dapat dipercaya melalui performa bisnis yang baik dengan tetap harus berkomitmen untuk memenuhi segala kewajiban yang ada kepada seluruh pemangku kepentingan. Melalui fasilitas tersebut, ADHI berupaya untuk mencapai kinerja terbaik dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Perseroan juga berkomitmen untuk menjaga transparansi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan. 

Sumber pendanaan dana dan pendapatan PT Adhi Karya Persero Tbk melalui sumber pendanaan kontrak ADHI didanai oleh anggaran pemerintah 56% dan 19% BUMN/D 18% oleh swasta dan 7% oleh utang. Perolehan kontra baru ADHI telah memperoleh kontrak sebesar Rp13,6 triliun. Kontra baru tersebut didominasi oleh proyek gedung (43%), proyek Sumber Daya Air (SDA) (31%), dan sisanya pekerjaan jalan, jembatan, properti, manufaktur, dan EPC. ADHI mencatatkan perolehan kontrak baru hingga Mei 2023 sebesar Rp10,7 triliun atau tumbuh sebesar 12,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp9,5 triliun. Beberapa kontrak besar yang diperoleh hingga Mei 2023 antara lain Pembangunan Jalan Tol Probolinggo -- Banyuwangi Paket I, Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Bayung Lencir, Jakarta Sewerage System. Kontribusi terbesar didominasi dari lini bisnis Engineering & Construction sebesar 92% sedangkan sisanya berasal dari lini bisnis properti sebesar 3% dan lainnya. Berdasarkan tipe pekerjaan, Jalan dan Jembatan sebesar 70%, Gedung sebesar 13%, Sumber Daya Air 8%, serta proyek Infrastruktur lainnya sebesar 9%. Kontribusi kontrak baru berdasarkan sumber pendanaan, untuk proyek dari Pemerintah sebesar 26%, BUMN dan BUMD sebesar 20%, swasta dan lainnya sebesar 54% Selebihnya. 

Berdasarkan penjelasan pada materi ini yang terkait dengan menghasilkan dan memperoleh pengetahuan. Pengalaman PT Adhi karya Persero Tbk dalam pembangunan infrastruktur startegis nasional dengan terlibat dalam proyek pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik. ADHI bersama koleganya yaitu PT Chiyoda Internasional Indonesia dipercaya sebagai salah satu mitra untuk sejumlah pekerjaan kunci di smelter terbesar di Indonesia tersebut. Proyek ini menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mengelolah hasil tambang di dalam negeri, sebagai bagian dari startegi hilirisasi sumber daya alam nasional yang merupakan salah satu terbesar di dunia. Pembangunan fasilitas ini merupakan bagian dari langkah besar Indonesia menuju kemandirian industri, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, serta membuka lapangan pekerjaan yang signifikan di kawasan tersebut. Sebagai bagian dari kolaborasi ADHI melalui Departemen Energi dan Industrial bertanggung jawab atas beberapa pekerjaan konstruksi penting seperti pekerjaan pemancangan awal dan pengujian beban tiang pancang, pekerjaan pemancangan, sipil pondasi dan infrastruktur di Area B&D dan pekerjaan di perpipaan di Area B dengan pengalaman dan keahlian yang luas dalam bidang kontruksi infrastruktur, energi dan industri ADHI berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik dalam proyek startegis ini. Pembangunan smelter ini diharapkan dapat memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga pertahun yang akan menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak. Pembangunan smelter juga merupakan langkah konkret dari visi pemerintah untuk menjadikan hilirisasi sebagai pondasi ekonomi baru. dengan memproses bahan mentah di dalam negeri, proyek ini diproyeksikan mampu meningkatkan nilai tambah serta membuka ruang bagi industri-industri turunan, seperti pabrik kabel dan foil tembaga, serta membuka kesempatan bagi UMKM untuk turut berperan sebagai  penyedia jasa pendukung lainnya. ADHI sebagai perusahaan BUMN yang terus berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, untuk mendukung transformasi industri di Indonesia. Dengan rekam jejak yang solid dalam menghadirkan infrastruktur kelas dunia yang berteknologi tinggi, ADHI siap berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara industri maju dan berpengalaman dibidangnya. 

Akuisisi PT Adhi Karya Persero Tbk memiliki beberapa entitas afiliasi, antara lain Jakarta Metro Ekspressway (JME) yang bergerak dibidang pengusahaan jalan tol, Jasa marga yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol. ADHI juga memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya PT Adhi Persada properti, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Persada Beton dan PT Adhi Commuter Properti. ADHI merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa kontruksi saat ini 64% saham ADHI dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 36% saham lainnya dipegang oleh publik.

Eksperimen yang dilakukan ADHI Mengubah Limbah Plastik Menjadi Beton Ramah Lingkungan. ADHI dengan bangga mempersembahkan inovasi di panggung internasional: pemanfaatan limbah plastik PET sebagai pengganti semen dalam campuran beton. Penelitian kolaboratif antara tim ADHI-APB dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini telah berhasil mengungkap potensi luar biasa dari R-PET (Recycled Polyethylene Terephthalate) dalam mengatasi dua tantangan besar sekaligus: mengurangi emisi karbon dan mengatasi masalah limbah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Temuan inovatif ini dipresentasikan oleh tim ADHI pada 9th International Scientific Conference on Engineering and Applied Sciences (ISCEAS) yang diadakan di Okinawa, Jepang pada 8 Agustus 2024. Hasil penelitian yang dipresentasikan menunjukkan bahwa penggunaan R-PET dalam produksi beton tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas beton itu sendiri. Inovasi ini menjadi bukti nyata komitmen ADHI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya nomor 13 yang berfokus pada aksi terhadap perubahan iklim. Dengan memanfaatkan limbah plastik dan mengurangi emisi karbon dalam produksi beton, ADHI turut berperan aktif dalam menciptakan industri konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, terutama terkait ketahanan terhadap api, potensi R-PET sebagai alternatif semen dalam beton sangat menjanjikan. Inovasi ini membuka jalan bagi transformasi industri konstruksi menuju masa depan yang lebih hijau, di mana limbah plastik tidak lagi menjadi beban lingkungan, melainkan sumber daya berharga. 

maturity or exit adalah fase dalam siklus hidup sebuah perusahaan di mana bisnis telah mencapai kematangan operasional, kestabilan finansial, atau posisi dominan dipasar. Para investor mencari cara untuk merealisasikan keuntungan dari investasi mereka melalui strategy keluar (exit strategy). Jenis-jenis startegy exit, nitial public offering (IPO) perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kali di bursa efek, memberikan likuiditas kepada investor awal. Akuisisi atau marger perusahaan dijual atau digabungkan dengan perusahaan lain untuk mencapai sinergi atau memberikan nilai bagi pemegang saham, buyout adalah pendiri atau investor utama membeli kembali saham dari investor lainnya. 

Menurut Anhar dan Marsasi (Anhar & Marsasi, 2022) Sesuatu persaingan upaya untuk melakukan strategi bertahan dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangu kemungkinan seragan pesaing. Oleh karena itu. Perkembangan industri kontruksi dan infrastruktur di Indonesia yang berubah sangat cepat mengharuskan ADHI melalukan transformatiuon 3.0 Back to bet he Best dengan menetapkan properti sebagai engine of growth ADHI sebagai peluang bisnis atau sebagai penugasan pemerintah kepada ADHI untuk membangun kontruksi dan infrastruktur. ADHI melakukan diversifikasi usaha yang selaras dengan kompetensi inti ADHI, sebagai jawaban antisipasi atas bisnis kontruksi yang semakin valatile. ADHI menciptakan portofolio bisnis baru untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth) tanpa harus mengandalkan bisnis kontruksi konvensional. Untuk tujuan itu, diperlukannya pondasi keunagan yang kuatuntuk mengembangkan bisnis baru, terutama proyek-proyek investasi, untuk feeding kontruksi, maupun proyek investasi untuk menghasilkan recurring income. Proyek investasi menumbuhkan equity yang cukup besar, ADHI juga telah mulai mendalami peluang bisnis baru untuk mendapatkan other income yang memenuhi kriteria: Less Equity; Fast Turnover; Sesuai komopetensi ADHI; Implementasi cepat; dan profit margin tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun