Mohon tunggu...
Nadia Sekar
Nadia Sekar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tertarik pada fenomena sosial yang terjadi dan pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Self Love di Era Digital

20 September 2022   16:56 Diperbarui: 20 September 2022   18:18 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring perkembangan teknologi di era digital ini membuat semakin beragamnya media sosial yang dapat diakses kapan saja. Kebanyakan remaja pada era digitalisasi tidak dapat terpisahkan dalam penggunaan sosial media. Dimana sosial media ini merupakan tempat pengekspresian seseorang untuk membagikan apapun aktivitas yang mereka jalani, pencapaian yang mereka raih dan hal-hal menarik yang dibagikan. Maka dari itu seseorang sulit berpaling pada media sosial yang mereka lihat dan cenderung ketergantungan hingga menetapkan “standar” baru pada diri mereka. Ketika mereka membandingkan diri sendiri dan merasa iri dengan kebahagiaan orang lain yang terpampang pada media sosial.

Penting untuk tetap menghargai diri sendiri dan menerapkan self love dimasa sekarang. Self love diartikan suatu perasaan mencintai diri sendiri apa adanya, fokus pada tujuan hidup, mencintai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Masih banyak orang yang merasa sulit untuk menerapkan self love pada diri mereka sendiri. Terkadang mereka masih merasa asing dengan dirinya ataupun tidak dapat mengenali diri sendiri karena mereka berfokus pada hidup orang lain. Karena itulah menurut mereka kelemahan yang mereka punya itu adalah aib, juga kelebihan yang dimiliki pun tidak dipedulikan karena berfokus pada kekurangan diri.

Ada beberapa konsep untuk membangun self love, yaitu :

  • Pengetahuan Diri (Self Knowledge)
  • Mengenali lebih dalam tentang diri kita sendiri dan berusaha untuk memahami diri. Jangan sampai karena terlalu banyak membuka media sosial menjadikan kita lebih mengenal orang lain daripada mengenal diri sendiri. Tentu setiap orang memiliki kualitas yang membedakan diri sendiri dengan orang lain.
  • Penerimaan Diri (Self Acceptance)
  • Menerima sepenuhnya apa yang ada. Dengan penerimaan pada diri, akan membuat seseorang lebih ekspresif dan nyaman dengan sikap yang mereka tunjukkan. Karena tidak lagi memikirkan penilaian dari orang lain mengenai dirinya yang jauh dari ekspetasi.
  • Keberadaan Diri (Self Being)
  • Tidak lagi mencari validasi diri pada orang lain mengenai diri sendiri. Karena belum tentu jawaban yang kamu inginkan dari orang lain, akan sesuai dengan ekspetasimu. Apalagi dalam bermedia sosial, belum tentu setiap postingan yang diperlihatkan itu nyata. Karena kita tidak tahu bagamaina  yang sebenarnya.

Dampak bila kita tidak mementingkan self love di era digital, maka kita akan mudah merasa untuk insecure. Seseorang akan merasa cemas, gelisah, dan tidak percaya diri ketika akan melakukan sesuatu, dikarenakan mereka memiliki self love yang rendah. Orang yang memiliki self love yang rendah pun rentan untuk terkena gangguan cemas, depresi, dan mudah untuk stress berlebih. Namun, ketika seseorang tersebut memiliki self love yang tinggi, maka mereka tidak mudah merasa seperti itu karena kepercayaan diri yang tinggi bila hidup itu tidak perlu memedulikan komentar orang lain mengenai dirinya. Mereka dapat mengontrol emosi dengan mudah, memiliki kehidupan yang tenang, dan selalu memancarkan aura yang positif disekelilingnya.

Karena itulah self love merupakan konsep penting pada hidup untuk  memberikan kita kekuatan untuk terus menciptakan kebahagiaan di masa mendatang. Mulailah menghargai dan memahami dirimu!

Nama : Nadia Sekar Trisnani

NIM : 202210230311132

Daftar Pustaka

Debora,S. (2022). Penerapan Self Love Sebagai Bagian Dari Pencegahan Remaja Menampilkan Perilaku   Negatif di Lingkungan. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Vol.5, No.1, Mei 2022, Hal 184-190

Maharaj, N., & April, K. A. (2013). The power of self-love in the evolution of leadership andemployee engagement. Problems and Perspectives in Management, Volume 11, Issue4 , 120-132

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun