Mohon tunggu...
Nadia Salza Abelia
Nadia Salza Abelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pembangunan Jaya

Hii I'm Nadia, I'm an student majoring in Communication Studies at Pembangunan Jaya University. I enjoy trying new things in my life, and one of my ambitions is to become someone people can rely on and trust. I enjoy making connections and developing positive relationships with various individuals, I am quick to assess trends/issues in my environment, and I also have skills in verbal communication and multicultural understanding. I have a high spirit and take responsibility in everything i do.

Selanjutnya

Tutup

Games

Lego dan Pengaruhnya untuk Masyarakat Saat Ini dan Masa Depan

14 Februari 2023   23:48 Diperbarui: 14 Februari 2023   23:51 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lego adalah sejenis alat permainan bongkah plastik yang berukuran kecil. Permainan Lego ini tidak hanya dimainkan oleh anak kecil saja, bahkan anak remaja pun menyukai permainan tersebut, tak hanya lelaki saja tetapi perempuan juga menyukainya. Bongkahan plastik yang berukuran kecil-kecil tersebut dapat disusun menjadi model apa saja yang kita ingingkan. Seperti dijadikan model Kereta Api, Mobil, Patung, Kapal Terbang, Pesawat, Robot dan model lainnya.

Lego merupakan merek terbesar di Dunia yang ada disalah satu perusahaan yang ada di Denmark. Berbicara mengenai perusahaan, perusahaan Lego dirintis pada tahun tahun 1932, dan orang pertama yang berkontribusi dalam merintis perusahaan ini yaitu, Ole Kirk Christiansen, yang awalnya ia hanya seorang tukang kayu asal Billund, Denmark memulai usahanya di bidang mainan anak pada tahun 1932.Awalnya ia membuat mainan dengan bahan dasar kayu. Mainan ini popular disebut dengan brick atau balok-balok untuk melatih kreatifitas seorang anak.

Dua tahun kemudian, nama "Lego" pun diberikan sebagai nama produknya. Pada tahun 1949, Lego memulai memproduksi dengan material plastik. Lego pun mulai popular dengan disain barunya, yaitu Automatic Binding Bricks atau balok yang bisa direkatkan satu dengan lainnya. Model inilah yang sukses hingga sekarang. Lego tetap mempertahankan desain ini dan terus dikembangkan hingga sekarang. Nama perusahaan ini dibentuk dan diberikan oleh Christiansen yang berasal dari bahasa Denmark leg godt yang berarti "play well" atau "bermain dengan benar". 

Produk Lego Group terus bertambah tiap tahunnya. Produk dibagi-bagi berdasarkan segmen umur dan jenis kelamin. Ada yang diperuntukkan untuk balita, anak umur 7 tahun, hingga umur 12 tahun dan bahkan anak remaja. Lego juga membeli hak produksi untuk ikon dan brand tertentu seperti Star Wars, Spongebob Squarepants, Avatar: The Last Airbender, Jurrasic Park, Harry Potter, Batman, Spiderman, Bionicle, dan bahkan Ferrari. Di tahun 2006, Lego merilis Lego Mindstorms. Yaitu seperangkat komponen Lego yang dapat disusun menjadi sebuah robot sederhana. Bahkan Lego membuat ajang perlombaan tahunan yang disebut Lego Robotic Tournament setiap tahunnya yang diikuti oleh siswa SMP atau SMU di Amerika dan Eropa.

Lego Group juga membuat 4 taman bermain bernama Legoland Amusement Park. Taman bermain ini terletak di 3 negara di Eropa dan di California Amerika Serikat. Pada tahun 2005, 70% saham taman bermain ini dijual kepada Blackstone Group New York, Amerika Serikat. Karena taman bermain ini pula, Disneyland menyerahkan proyek pembangunan Downtown Disney dengan memakai part Lego. Lego juga meraup keuntungan dari rilisan video gim mereka.
 
Diverensiasi produk di era digital ini juga dilakukan oleh Lego Group mengingat mainan konvensional banyak ditinggalkan oleh anak-anak jaman sekarang. Lego juga dapat dibilang cukup progresif, dan menjadi perusahaan pertama yang menggunakan bahan dan teknologi terbaru. Bahkan, Lego menjadi perusahaan Denmark pertama yang memiliki mesin injeksi plastik.
Setelah kita berbicara mengenai Latar Belakang Perusahaan, kita akan membahas mengenai Sejarah Lego. Kisahnya dimulai pada tahun 1932 di Desa Billund, Denmark, jauh sebelum LEGO dikenal sebagai sebuah merek mainan. Ole yang merupakan seorang tukang kayu membuka toko bahan bangunan dan bengkel kayu bersama anaknya Godtfred yang saat itu baru berusia 12 tahun. Mereka memproduksi tangga, papan setrika hingga mainan kayu. Lalu pada tahun 1934, mereka memakai nama LEGO untuk perusahaannya tersebut.

Pada Tahun 1947, Ole mengadopsi ide membuat mainan Inggris dengan desain Kiddicraft Self-Locking Building Bricks. Namun dua tahun kemudian, mereka mulai memproduksi versi diri mereka sendiri, di mana balok diciptakan dengan model pasak di bagian atas dan lubang berongga di bagian bawah, yang memungkinkan mainan bisa dipasang dengan menciptakan struktur yang cukup rumit, yang tidak pernah mungkin bisa dilakukan oleh balok kayu yang sederhana. Hal tersebut mungkin saja akan menjadi cikal bakal Lego untuk saat ini, tetapi yang kita ketahui pada saat itu dunia belum siam dalam memainkan mainan plastik, sehingga penjualan mainan Lego dalam bentuk plastik di awal 50-an biasa-biasa saja dan tidak banyak yang tertarik.

Sayangnya pada Tahun 1958, Ole meninggal dunia karena serangan jantung pada saat ia berusia 66 tahun, sehingga ia tidak dapat melihat kejayaan dari perusahaannya yang telah ia rintis dari awal. Akhirnya perusahaan tersebut diambil alih oleh putranya dan pada tahun yan sama, balok tersebut disempurnakan dengan silinder berlubang dibagian bawah yang membuat cengkramannya makin kuat. Namun pada tahun 1960, pabriknya terbakar sehingga Lego akhirnya fokus untuk memproduksi mainan plastik dan meninggalkan mainan kayu.

Pada tahun 1962, roda Lego pertama diciptakan untuk membangun kendaraan dari balok Lego. Setelah itu, juga diproduksi Sistem Kereta Api Lego hingga membuka Taman Legoland pertama di Billund pada Juni Tahun 1968. Hingga kini, mainan LEGO menjadi salah satu mainan paling populer di dunia, dengan beragam seri dan versi yang modern dengan harga termahal mencapai puluhan juta rupiah. Dengan populernya mainan Lego tersebut, tak heran jika kita sering sekali mendengar dan melihat anak kecil bahkan anak remaja yang memainkan permainan tersebut, karena jika kita ketahui pada perkembangan zaman seperti saat ini tentunya pada generasi milenial seperti sekarang ini, banyak sekali anak yang memiliki pemahaman yang tinggi dan memiliki pemikiran yang cerdas.

Oleh karena itu kita harus mencari tahu terlebih dahulu mengenai permainan yang kita sukai, karena jika kita mencari tahu lebih dalam lagi, permainan lego ini termasuk dalam permainan konstruktif, yang dimaksud dengan permainan konstruktif adalah permainan yang produktif yang bisa mengasah kemampuan otak anak. Karena permainan Lego ini terbentuk seperti kepingan-kepingan, serta balok Lego ini dapat disusun menjadi bentuk apa saja, mulai dari mobil, robot, kereta api, istana, gedung, dan bentuk lainnya menjadi karya yang dapat memacu daya pikir otak. Kita dapat membentuk model apa saja yang kita sukai dari kepingan-kepingan balok tersebut.

Tentunya, permainan ini tidak hanya menyenangkan untuk para pemainnya saja tetapi bisa juga untuk mengembangkan sisi imajinasi dan berpikir kreatif bagi setiap pemainnya dan tentunya dapat meningkatkan kecerdasan. Permainan Lego ini juga seperti permainan edukatif, karena permainan ini dapat membuat perkembangan untuk pemainnya terutama untuk anak-anak yang dibawah umur, yang pastinya akan meningkat lebih cepat karena anak secara tidak langsung sedang belajar sekaligus dengan perasaan yang senang.

Oleh karena itu banyak sekali orang tua saat ini yang memperkenalkan permainan Lego kepada anak-anaknya mereka saat masih kecil, karena Lego sendiri mempunyai banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kecerdasan anak dalam mengeluarkan kreativitas-kreativitasnya. Lalu, mendorong anak untuk mendapatkan pelajaran dengan cara mengosiasikan peran dan tanggung jawab agar memiliki pengalaman sosial yang menyenangkan, tak hanya itu, permainan Lego juga dapat mengajarkan anak untuk memecahkan masalah dan pemikirannya atau problem solving, Lego juga dapat mengembangkan keterampilan anak untuk berkomunikasi, dan yang terakhir Lego juga dapat melatih anak menjadi memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun