Mohon tunggu...
Nadia Salsabila
Nadia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa perusahaan lebih banyak mengangkat pegawai tetap laki-laki dari pada perempuan?

10 Desember 2024   23:18 Diperbarui: 10 Desember 2024   21:49 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Dalam dunia industri, kesenjangan gender masih menjadi masalah serius. Teori peran gender menjelaskan bahwa ekspektasi sosial yang membatasi peran perempuan seringkali menghambat kemajuan karir mereka. Stereotip negatif tentang perempuan sebagai pemimpin menciptakan 'glass ceiling' yang sulit ditembus. Akibatnya, perempuan, meskipun kompeten, seringkali terjebak di posisi-posisi tertentu dan mengalami diskriminasi dalam hal upah dan promosi. Pembagian kerja yang didasarkan pada gender semakin memperkuat ketidaksetaraan ini. 

     Kinerja karyawan yang baik adalah kunci bagi kemajuan perusahaan. Faktor-faktor seperti kemampuan menyelesaikan tugas dengan efektif dan efisien, wewenang yang diberikan, kedisiplinan, dan inisiatif pribadi dapat meningkatkan kinerja. Selain itu, perbedaan gender juga perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi cara kerja dan hasil yang dicapai oleh karyawan.

     Agar karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien, mereka perlu memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Pelatihan yang tepat dapat membantu karyawan memperoleh keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada. Selain itu, pengalaman kerja yang cukup juga sangat berharga karena memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kemampuannya.

     Menurut saya mengenai permasalahan tersebut, karena Kesetaraan gender mendominasi karyawan perempuan dalam dunia pekerjaan. Banyak dari beberapa perempuan masih mengalami diskriminasi didalam tempat kerja khususnya perusahaan bagian operator produksi, jadi sulit untuk perempuan mendapatkan posisi sebagai karyawan tetap suatu perusahaan. Berdasarkan data IBCWE tahun 2023, Indonesia telah naik peringkat dalam indeks kesenjangan gender global. Namun, skor yang masih di bawah rata-rata menunjukkan bahwa masih ada banyak ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal kesetaraan kesempatan kerja bagi perempuan. Diskriminasi yang dialami perempuan di sektor produksi menjadi salah satu contoh konkret dari tantangan yang masih ada.

     Untuk terus meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks kesenjangan gender, kita perlu fokus pada peningkatan disiplin dan kinerja karyawan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memperhatikan peran gender dan meningkatkan keterampilan karyawan. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dan memberikan pelatihan yang tepat, kita dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan mencapai target perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun