Mohon tunggu...
NADIA SALSABILA
NADIA SALSABILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pascasarjana Institut Agama Islam Tazkia

Jadi pelajar seumur hidup

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gelombang PHK Industri Tekstil Pendekatan Maslahah Peforma Sebagai Solusi

20 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 20 Desember 2024   10:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Industri tekstil Indonesia tengah menghadapi krisis serius. Sebanyak 60 perusahaan tekstil telah tutup dalam beberapa bulan terakhir, mengakibatkan 250.000 karyawan kehilangan pekerjaan. Data ini diungkapkan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), yang juga menyoroti tingginya impor sebagai salah satu penyebab utama pailitnya industri dalam negeri. Selain itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperingatkan potensi gelombang PHK lanjutan pada tahun 2025 akibat kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% dan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peningkatan impor tekstil yang tidak terkendali menjadi salah satu ancaman utama bagi industri domestik. Di sisi lain, biaya produksi yang semakin tinggi, akibat kebijakan kenaikan UMP dan PPN, menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan tekstil yang mayoritas merupakan industri padat karya. Tanpa langkah strategis, industri ini menghadapi ancaman lebih besar.

Apa itu Maslahah Peforma?

Pendekatan Maslahah Peforma (MaP) adalah suatu sistem kinerja yang dikembangkan oleh Prof. Achmad Firdaus, berbasis Maqasid al-Shari'ah untuk menciptakan organisasi berkemaslahatan, dengan kerangka yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual Islam dalam pengukuran dan manajemen kinerja organisasi. Memiliki tujuan penyelarasan organisasi dengan prinsip-prinsip syariah untuk mencapai keberlanjutan dan keadilan sosial. Mencakup enam orientasi kemaslahatan sebagai berikut:

  • Ibadah -- menjaga penerapan nilai agama (al-din).
  • Proses Internal -- melindungi jiwa organisasi (al-nafs).
  • Bakat -- mendukung kelangsungan generasi (al-nasl).
  • Pembelajaran -- mempertahankan kecerdasan dan inovasi (al-'aql).
  • Pelanggan -- membangun hubungan baik dengan pelanggan.
  • Harta Kekayaan -- memastikan pengelolaan aset sesuai nilai keadilan (al-mal).

Bagaimana pendekatan Maslahah Peforma sebagai solusi?

Masalah krisis dalam industri tekstil dapat diselamatkan dengan menerapkan strategi Maslahah Peforma secara efektif. Melalui orientasi Ibadah dan Proses Internal, yang menekankan pada keadilan dan kemaslahatan. Orientasi Ibadah berfokus pada pelaksanaan nilai-nilai agama di dalam organisasi, memastikan bahwa setiap aktivitas dalam organisasi mencerminkan kepatuhan terhadap nilai-nilai spiritual dan religius, serta menjaga integritas moral anggota organisasi. Sedangkan orientasi proses internal, berfokus pada pengelolaan proses internal organisasi untuk memelihara jiwa dan keberlangsungan hidup organisasi. Proses ini mencakup efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan dalam kegiatan operasional.

Pada orientasi nilai agama dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kebijakan Impor yang Adil: Pemerintah harus memberlakukan kuota atau pembatasan impor tekstil untuk melindungi produsen lokal. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan pasar domestik tanpa mengorbankan pelaku usaha kecil.

2. Pengelolaan PHK Secara Etis: Perusahaan diwajibkan untuk memberikan pesangon yang layak dan menyediakan program pelatihan atau bantuan transisi bagi karyawan yang terkena dampak PHK. Hal ini mencerminkan tanggung jawab moral perusahaan terhadap karyawannya.

3. Zakat dan Infaq Produktif: Perusahaan besar didorong untuk menyalurkan zakat dan infaq yang dialokasikan secara produktif guna membantu usaha kecil dan menengah (UKM) tekstil serta pekerja yang terdampak.

Adapun orientasi al-nasf atau proses internal dapat dilakukan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun