Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Surodakan, Trenggalek, menjalankan beberapa program penting untuk mendukung perkembangan desa di era digital. Salah satu program utama mereka adalah forum pelatihan mengenai branding di media sosial yang dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan pendekatan yang interaktif dan inovatif.Â
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga, terutama para pelaku usaha kecil dan menengah, tentang pentingnya branding dalam memperluas jangkauan pasar melalui media sosial. Pelatihan ini dilakukan dalam tiga hari dengan cara yang menarik dan berbeda dari pelatihan pada umumnya.
Pada hari pertama, pelatihan diisi dengan pemberian materi mengenai konsep dasar branding dan cara memanfaatkan media sosial secara efektif. Peserta diperkenalkan dengan berbagai platform populer seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, serta bagaimana strategi branding yang tepat dapat meningkatkan visibilitas dan penjualan produk lokal.
Hari kedua pelatihan berlangsung lebih unik dan interaktif. Setelah peserta mendapatkan materi, mereka diajak untuk langsung melakukan praktik lapangan, di mana mereka mencoba memotret produk, menulis konten yang menarik, dan mempostingnya di media sosial. Yang menarik, sesi praktik ini diselingi dengan acara "rujakan" bersama. Acara ini digelar secara spontan karena tingginya antusiasme warga yang turut meramaikan sesi praktik. Dengan suasana santai namun produktif, peserta semakin aktif berkolaborasi dan belajar bersama.
"Saya senang sekali bisa ikut pelatihan ini, karena selain belajar cara mempromosikan produk, kami juga bisa berkumpul dan berbagi ide sambil makan rujak. Jadi seru dan lebih mudah untuk memahami materinya," ujar salah satu peserta dengan semangat.
Pada hari ketiga, pelatihan ditutup dengan evaluasi dan diskusi terbuka. Peserta diminta untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari dan membagikan pengalaman mereka selama dua hari pelatihan. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman warga tentang branding, serta memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya lebih mendalam mengenai kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan media sosial.
Mahasiswa UM yang memfasilitasi program ini berharap agar warga Surodakan dapat terus mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh dalam pelatihan. Selain itu, mereka juga berharap agar branding di media sosial dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas, terutama melalui digitalisasi yang kini mulai diadopsi oleh desa.
"Program ini bukan hanya tentang belajar menggunakan media sosial, tapi juga bagaimana kita bisa mengoptimalkan potensi desa agar lebih dikenal secara luas. Kami berharap warga bisa lebih mandiri dalam memanfaatkan teknologi digital untuk promosi," kata salah satu mahasiswa yang terlibat.