Mohon tunggu...
Nadia Salisatul Khusnah
Nadia Salisatul Khusnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan Metode Pembelajaran Kuliah Daring dengan Kuliah Tatap Muka

10 Januari 2022   22:00 Diperbarui: 10 Januari 2022   22:09 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Datangnya virus Covid-19 pada tahun 2019 hingga sekarang yang tidak tahu kapan akan berakhir menyebabkan banyak perubahan yang dapat dirasakan hingga saat ini. Virus Covid-19 merupakan topik utama di dunia sejak tahun 2019. Semua aktivitas di berbagai sektor pun terganggu selama pandemi, seperti kerja di perkantoran, sekolah, kuliah, dan masih banyak lagi. Segala hal dilakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu masyarakat harus melakukan menjaga jarak (social distancing) dengan orang lain sejauh dua meter pada saat bepergian, physical distancing, melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), mewajibkan para pekerja untuk melakukan WFH (Work From Home), para pelajar juga diwajibkan untuk melakukan pembelajaran secara daring (online) selama angka virus Covid-19 tinggi.

Pandemi covid-19 sangat berdampak pada bidang pendidikan yang mengalami perubahan metode pembelajaran. Kebijakan yang paling dirasakan oleh mahasiswa yaitu mereka mau tidak mau harus mengubah metode pembelajaran langsung dengan tatap muka di ruang kelas menjadi pembelajaran secara online yang dilaksanakan di rumah dengan menggunakan aplikasi zoom, google meet, e-learning, dan sebagainya. Mahasiswa dan dosen dituntut harus dapat beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru ini. Indonesia termasuk salah satu negara yang pertama kali melakukan pembelajaran secara online. Pembelajaran ini dilaksanakan mulai dari perkotaan hingga pedesaan. Kondisi seperti ini tentu menimbulkan banyak pro dan kontra serta suka dan duka selama pandemi virus Covid-19 masih berlangsung.

Beberapa alasan kontra mengenai hal ini yaitu pembelajaran secara online menjadikan mahasiswa menghabiskan banyak waktu untuk menatap layar dan menggunakan alat elektronik seperti smartphone dan laptop yang menyebabkan mata menjadi sakit, tidak fokus dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena suasana rumah yang tidak kondusif, tidak semua daerah memiliki jaringan yang bagus untuk dijangkau smartphone, penyampaian materi dari dosen yang terkadang tidak jelas akibat gangguan jaringan, kurangnya interaksi antar mahasiswa dengan dosen karena terbatas dan hanya dapat dilakukan secara virtual, timbulnya kejenuhan karena suasana belajar yang monoton, dan masih banyak lagi.

Sedangkan alasan pro mengenai hal ini yaitu para pelajar memiliki waktu yang dapat digunakan tidak terbatas, dapat mencari banyak informasi melalui internet, menghemat biaya transportasi yang seharusnya dikeluarkan, dan masih banyak lagi. Selain pro dan kontra, suka dan duka selama pandemi virus Covid-19 juga dapat dirasakan.

Banyak perubahan dan perbedaan yang sangat dirasakan oleh mahasiswa dan dosen antara kuliah secara daring dan kuliah tatap muka. Selain berkurangnya interaksi antara dosen dengan mahasiswa, dosen pun juga tidak dapat mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. Perubahan metode pembelajaran yang terjadi mengakibatkan banyak mahasiswa yang belum terbiasa dengan metode tersebut, sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif seperti pada saat kuliah tatap muka.

Dibandingkan dengan kuliah secara daring (online), kuliah tatap muka lebih unggul. Hal itu dikarenakan kuliah tatap muka tidak menghambat interaksi antara mahasiswa dengan dosen, materi disampaikan dengan jelas karena tidak terhambat dengan gangguan koneksi internet, dosen dapat mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa, mahasiswa dapat bersosialisasi secara langsung dengan temannya tanpa terhambat dengan jarak, dan masih banyak lagi.

Pelaksanaan pembelajaran secara daring (online) memanglah tidak efektif. Akan tetapi, demi kesehatan dan keselamatan bersama, hal ini harus dilakukan. Kita sebagai pelajar harus tetap semangat untuk kuliah, serta lebih banyak belajar lagi agar ilmu yang sudah kita dapatkan tidak sia-sia. Hargai dan perhatikanlah dosen yang sedang mengajar dan tidak bermalas-malasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun