Mohon tunggu...
Nadia safira Wardani
Nadia safira Wardani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa yang aktif dan berdedikasi di Universitas Airlangga. Saat ini, saya sedang mengejar gelar sarjana di program studi S1-Ekonomi Pembangunan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Standar Emas: Analisis Historis tentang Signifikansi dan Dampaknya

12 Mei 2023   00:34 Diperbarui: 12 Mei 2023   00:39 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, emas memiliki peran yang signifikan sebagai aset investasi dan cadangan nilai. Dalam era modern, banyak investor menganggap emas sebagai bentuk perlindungan terhadap ketidakstabilan ekonomi dan fluktuasi mata uang. Emas sering digunakan sebagai lindung nilai dalam portofolio investasi untuk mengimbangi risiko dan mengamankan kekayaan dalam jangka panjang.

Ferguson (2008) menjelaskan bahwa emas memiliki sejarah yang panjang sebagai aset yang dianggap berharga dan memiliki daya tahan terhadap inflasi. Investasi dalam emas dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan menjadi alternatif yang menarik dalam situasi ketidakpastian ekonomi. Selain itu, emas juga digunakan sebagai cadangan nilai oleh bank sentral dan negara-negara sebagai aset yang dapat menstabilkan keuangan mereka.

Namun, pandangan terhadap standar emas dalam sistem moneter saat ini telah berubah. Bordo (2012) menjelaskan bahwa sistem standar emas telah ditinggalkan secara luas oleh negara-negara di era modern. Sistem moneter saat ini umumnya mengadopsi sistem nilai tukar yang fleksibel, di mana nilai mata uang ditentukan oleh mekanisme pasar.

Pandangan yang beragam terhadap standar emas dalam sistem moneter saat ini mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kembali sistem standar emas. Beberapa pendukung standar emas berpendapat bahwa kembalinya ke sistem ini dapat memberikan stabilitas nilai mata uang, mencegah inflasi berlebihan, dan mempromosikan kedisiplinan fiskal.

Namun, ada juga pandangan yang kurang percaya terhadap standar emas, dengan alasan bahwa sistem ini mungkin tidak fleksibel dalam menghadapi kebutuhan ekonomi modern. Sistem moneter yang kompleks dan terinterkoneksi saat ini memerlukan kebijakan dan instrumen yang lebih beragam untuk mengelola ekonomi secara efektif. Dalam menghadapi perdebatan ini, peran emas sebagai aset investasi dan cadangan nilai tetap relevan dalam era modern. Emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang dicari dan dianggap berharga dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Namun, implementasi kembali standar emas sebagai sistem moneter utuh tetap merupakan topik yang diperdebatkan dan terus dieksplorasi oleh para ahli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun