Oleh: Syamsul Yakin & Nadia Sabila
Dosen & Mahasiswa Retorika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam mengasah kemampuan dalam berkomunikasi secara verbal, baik melalui ucapan maupun tulisan, terdapat tiga poin utama yang harus diperhatikan dengan seksama. Pertama, adalah esensial untuk menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku ini mengacu pada penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan sesuai dengan pedoman yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku umumnya dipergunakan dalam situasi formal dan resmi, memastikan komunikasi yang jelas dan efektif.
Perlu diingat bahwa penggunaan bahasa asing dapat menjadi variasi yang menarik dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini bertujuan untuk menambah keyakinan pada pendengar. Selain itu, penggunaan bahasa gaul atau bahasa daerah kadang-kadang penting untuk menciptakan kedekatan dengan audiens. Penggunaan ini bisa menjadi pilihan yang efektif untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan pendengar dan menyuguhkan humor, seperti lelucon atau candaan, sebagai cara untuk memecah kekakuan dalam suasana.
Yang kedua adalah kebutuhan untuk menyajikan informasi berdasarkan data yang valid. Data merupakan kumpulan fakta yang belum diinterpretasikan. Fakta sendiri adalah segala hal yang dapat dilihat, dirasakan, dan nyata bagi manusia. Data dapat berwujud simbol, angka, atau kata-kata yang menjadi dasar dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya. Menyajikan informasi berdasarkan data akan meningkatkan kejelasan dan keabsahan dalam komunikasi.
Konsep berbasis data yang dimaksud pada penyampaian materi atau topik berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi bersama. Setiap fakta biasanya dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama untuk memastikan keakuratan informasi yang disampaikan.
Ketiga, riset adalah penelitian yang dimulai mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang bisa dikutip misalnya tentang jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, pendidikan, pendapatan per kapita, dan lain-lain.
Yang terakhir adalah riset penelitian yang melibatkan pengumpulan data, analisis, dan pembuatan kesimpulan. Hasil riset yang dapat dijadikan referensi, seperti data tentang populasi Indonesia, perbandingan gender, aspek pendidikan, pendapatan per individu, dan topik terkait lainnya.
Dengan demikian tadi adalah pengembangan kemampuan komunikasi yang dapat dipelajari secara teori dan dipraktikkan secara konsisten dan dibiasakan.