Mohon tunggu...
Nadia RizkiPramesti
Nadia RizkiPramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Kimia Angkatan 2019 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNDIP Manfaatkan Jeruk Nipis, Bahan Pestisida Nabati Pembasmi Kutu Kebul pada Tanaman Cabai

8 Februari 2023   13:09 Diperbarui: 8 Februari 2023   15:00 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki tingkat konsumsi cukup tinggi. Utamanya cabai dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap suatu masakan. Tidak dapat dipungkiri harga cabai yang semakin meningkat menimbulkan banyak pro dan kontra di masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Untuk meminimalisasi pengeluaran biaya pada pembelian cabai, para ibu rumah tangga di Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten diajak oleh Tim Penggerak PKK Desa Trasan untuk menciptakan apotek hidup di lingkungan masing-masing salah satunya dengan penanaman tanaman cabai. Diharapkan dengan penanaman cabai di lingkungan rumah masing-masing, buah cabai yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk bahan masakan dan mengurangi biaya belanja cabai.

Hampir semua tanaman, termasuk tanaman cabai memungkinkan untuk terserang hama yang dapat merusak pertumbuhan tanaman bahkan buahnya. Contoh sederhana hama yang seringkali ditemukan pada tanaman cabai adalah kutu kebul. Hama ini memiliki dampak yang cukup signifikan pada tanaman cabai diantaranya daun mengeriting, daun menguning, dan apabila sudah parah tanaman menjadi kerdil dan tidak dapat tumbuh dengan baik. Selain itu kutu kebul juga dapat menjadi vektor penyebar virus penyakit kuning (gemini virus).

Solusi yang cukup efektif untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan penyemprotan pestisida secara rutin pada tananaman cabai. Oleh karena itu, Nadia Rizki Pramesti Setya Putri, Mahasiswi S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro berinisiatif untuk membuat usulan program kerja "Pembuatan Pestisida Nabati Sederhana Pembasmi Kutu Kebul Pada Tanaman Cabai". Program kerja ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga di Desa Trasan bahwa ternyata jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pestisida nabati sederhana pembasmi hama kutu kebul pada tanaman cabai

Kegiatan Pemaparan Pembuatan Pestisida Nabati Sederhana dari Jeruk Nipis (dokpri)
Kegiatan Pemaparan Pembuatan Pestisida Nabati Sederhana dari Jeruk Nipis (dokpri)

Kegiatan pemaparan mengenai pembuatan pestisida nabati ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 27 Januari 2023 di rumah Ibu Ani yang merupakan perwakilan ibu rumah tangga Desa Trasan yang tinggal di RW 06 Dukuh Carat. Program kerja berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa peserta program juga mengajukan pertanyaan seputar bahan baku dan cara pembuatan dari pestisida nabati ini. Sebelum pemaparan dimulai, dilakukan pembagian modul mengenai tatacara pembuatan pestisida nabati sederhana. Kemudian di akhir pelaksanaan program, dilakukan pembagian doorprize berupa bahan pembuatan pestisida nabat ini kepada lima ibu rumah tangga yang dipilih secara acak. Pembagian doorprize ini selain menjadi sarana hiburan, dapat pula sekaligus mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk dapat mencoba membuat pestisida nabati sederhana ini di rumah masing-masing.

Diharapkan dengan dilangsungkannya program kerja ini, ibu- ibu rumah tangga di Desa Trasan dapat mengaplikasikannya dirumah masing-masing. Dengan bahan yang mudah ditemukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak, dapat menghasilkan produk pestisida yang bermanfaat. Selain itu diharapkan pula dengan dimulainya pembuatan pestisida dari bahan jeruk nipis ini, dapat menjadikan ibu-ibu rumah tangga di Desa Trasan masyarakat yang kreatif dan inovatif. Sehingga kedepannya pembuatan pestisida ini dapat terus berlangsung dan dapat pula digunakan bahan alami lainnya yang mudah ditemukan untuk dimanfaatkan sebagai produk yang lebih bermanfaat seperti pestisida, dan yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun