Memiliki dua predikat sebagai seorang ibu dan wanita karir bukanlah hal yang mudah. Setelah memiliki anak, ibu akan dijatuhkan pada dua pilihan yang masing-masing memiliki tantangan berbeda. Menjadi working mom ataupun full time mom bukanlah pilihan salah atau benar, karena sejatinya ibu tetaplah yang melahirkan anak-anak apapun aktivitasnya.
Working mom adalah sebutan untuk para ibu yang bekerja. Tentunya tugas working mom tidak kalah kompleks dengan full time mom. Menjadi working mom bukan berarti bebas tugas menyiapkan segala urusan rumah tangga.Â
Menjadi working mom pastinya harus pintar curi start dengan bangun paling pagi dan pulang paling larut. Akibatnya ibu akan merasa kelelahan dengan double job yang dimiliki. Meski full time mom juga merasakan kelelahan, namun working mom akan merasa lebih lelah secara fisik, sementara full time mom lebih lelah secara emosional.Â
Maslach dan Goldberg menyebut kelelahan emosi adalah perasaan lelah individu karena terkurasnya sumber emosi yakni beban pekerjaan dan konflik yang dialami.Â
Ketika hari libur working mom tidak memiliki me time. Alih alih menikmati waktu sendiri, working mom akan memanfaatkan me time mereka bersama keluarga. Ibu yang bekerja juga akan teringat anak ketika berada di kantor, oleh sebab itu working mom ingin mendapat kabar dari anak-anak dan tak heran akan sering menghubungi pengasuh.Â
Pertimbangan berat yang juga dialami sebagian working mom yakni less time with children. Ibu pekerja akan lebih memiliki waktu bertemu yang lebih sedikit dibanding full time mom. Working mom bertemu anaknya hanya di waktu malam hari selepas bekerja atau pagi hari sebelum bekerja, sedangkan anak-anak akan menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pengasuh.Â
Tak heran jika banyak yang menyebut status working mom itu sulit, namun nyatanya working mom juga memiliki banyak kelebihan. Sebagian besar ibu pekerja akan memiliki kemampuan yang baik dalam manajemen waktu. Hal ini terjadi karena ibu harus menyelesaikan dengan baik dua tanggung jawab sekaligus pada posisi dan tempat yang berbeda.Â
Disisi lain, working mom mampu menghasilkan pendapatan sendiri entah penghasilan tersebut digunakan untuk membantu finansial keluarga, tabungan masa depan anak, atau sekedar self reward. Mereka  dapat dengan mudah menyalurkan minat dan bakatnya dalam pekerjaan yang digeluti. Tentunya hal tersebut tidak lagi menjadikan working mom sebagai hal yang melelahkan tapi menjadi semangat dalam menjalani hari.Â
Berbeda dengan full time mom yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, working mom akan lebih banyak berada di luar rumah. Disitulah waktu yang tepat untuk mereka merefresh fisik dan psikis dari pertemanan yang dimiliki atau pekerjaan yang dijalani.
Ibu yang menyandang status sebagai wanita karir pasti juga sering merasakan sedih ketika pertama kali meninggalkan buah hati untuk bekerja.Â
Tak jarang banyak ibu keluar dari pekerjannya demi bisa menemani dan merawat anak di rumah. Namun seringkali ibu-ibu menyesalinya ketika anak sudah tumbuh dan membutuhkan biaya yang tak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya kembalikan lagi niat ibu dalam bekerja. Jika sudah sesuai dengan keinginan, maka yakin dan fokus untuk menjalankannya.