Mohon tunggu...
Nadia Noorafiraa
Nadia Noorafiraa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diskusi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKM UIN Malang Membantu Usaha Mikro Kecil Menengah Keripik Singkong Dusun Simpar

4 Januari 2025   10:20 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:15 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama mahasiswa KKM UIN Malang bersama bapak Nizar selaku owner UMKM Keripik singkong

 

Muhammad Nizar adalah seorang pemilik UMKM yang sudah berjalan kurang lebih 25 tahun dan berfokus pada produksi keripik singkong di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Dalam proses produksinya, Pak Nizar menghasilkan keripik singkong dengan berbagai varian rasa yang menarik dan dipasarkan di wilayah Malang Raya. Varian rasa tersebut mencakup rasa original yang klasik, pedas manis yang menggugah selera, dan manis yang cocok untuk pencinta rasa manis, serta rasa gadung yang unik dan khas, yang berasal dari umbi gadung yang ditanam di daerah Jabung.

Tidak hanya keripik singkong, Pak Nizar juga memperluas lini produknya dengan memproduksi keripik dari bahan-bahan lain seperti tela ungu, pisang kristal, pisang biasa, dan stik talas. Keripik-keripik ini diproduksi secara langsung oleh Pak Nizar dengan total produksi mencapai kurang lebih 2 kuintal setiap kali proses produksi. Dengan komitmen terhadap kualitas dan inovasi dalam produk, Muhammad Nizar berusaha untuk memberikan pilihan camilan yang sehat dan lezat bagi masyarakat, sekaligus berkontribusi pada perekonomian lokal melalui pengembangan UMKM.

Saat ini, terdapat satu karyawan yang membantu dalam proses produksi dengan tugas utama mengupas singkong. Dalam proses produksinya, Pak Nizar terlibat dalam berbagai kegiatan mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran yang dilakukan secara tradisional. Keripik singkong ini tersedia dalam berbagai ukuran, yakni kecil, sedang, dan besar.

Untuk mendukung pemasaran, mereka menggunakan stiker yang dicetak sebanyak satu rim seharga 1,8 juta rupiah. Pengiriman produk dilakukan segera setelah pengemasan, terutama ketika stok di swalayan habis. Selain itu, Pak Nizar juga berencana untuk mengembangkan produk baru berbahan dasar apel dan nangka, serta memperluas jaringan distribusinya ke area sekitar Malang Raya untuk meningkatkan visibilitas dan kesetaraan pasokan produk. Dengan demikian, dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan konsistensi kualitas produk yang dihasilkan.

Gambar proses penggorengan keripik singkong yang sudah diolah sebelumnya
Gambar proses penggorengan keripik singkong yang sudah diolah sebelumnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun