Mari kita mengulas kembali mengenai istilah "Data Scientist: The Sexiest Job of the 21st Century" yang dipopulerkan pertama kali oleh artikel di Harvard Business Review pada tahun 2012. Lalu mengapa peran data scientist begitu sangat menggiurkan melihat tingginya permintaan pekerjaan tersebut pada berbagai perusahaan? Hal ini kuat kaitannya dengan pendapat Hugo Bowne Andersen di Harvard Business Review yang mengatakan  "Data scientists use online experiments, among other methods, to achieve sustainable growth. They also clean, prepare, validate structured and unstructured data to build machine learning pipelines, and personalized data products to better understand their business and customers and to make better decisions." menggambarkan bahwa seorang data scientist dapat memiliki peran yang tidak hanya dapat melakukan analisis tetapi juga menciptakan nilai bisnis secara komprehensif melalui pemanfaatan data.Â
Apa saja yang membuat Data Scientist istimewa di mata perusahaan?Â
Pengelolaan data: seorang Data Scientist dapat memahami roadmap atau langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai pada tahap analisis, seperti mulai dari pengumpulan data, pembersihan hingga analisis lebih lanjut.
-
Kemampuan analitik: seorang Data Scientist menggunakan teknik statistika dan Machine Learning untuk menemukan sebuah pola dan tren dalam data.
Komunikasi Efektif: seorang Data Scientist mampu menyampaikan hasil analisis yang mereka buat dengan cara yang mudah dipahami oleh pemangku kepentingan melalui visualisasi data yang sangat variatif macamnya.
Hal-hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan kuat untuk perusahaan dalam merekrut seorang data scientist untuk membantu meningkatkan performa perusahaan dengan menawarkan gaji yang tidak sedikit yakni diperkirakan memiliki rata-rata pada kisaran Rp20 Juta hingga Rp50 juta setiap bulannya tergantung pada pengalaman dan tempat dimana mereka bekerja.
Namun, bagaimana prospek Data Scientist di tahun 2025 mendatang? apakah masih relevan di masa depan?
"Data Scientist: The Sexiest Job of the 21st Century" memiliki makna bahwa data scientist akan tetap menjadi pekerjaan yang dicari selama rentang abad ke-21, abad ke-21 sendiri dimulai dari tanggal 1 januari 2001 dan berakhir pada tanggal 31 desember 2100. Maka dari itu, pada tahun 2025 kedepan profesi data scientist diperkirakan akan tetap relevan. Dengan perkembangan teknologi seperti Kecerdasan Buatan atau AI, Internet of Things (IoT), dan Big Data membuat meningkatnya kebutuhan akan tenaga ahli yang mampu mengolah dan menganalisis data dalam membantu perusahaan yang kini semakin bergantung pada pengambilan keputusan berbasis data real untuk tetap kompetitif di pasar global.
Tahun 2025 mulailah kuasai keterampilan ini untuk dapat bersaing di karir Data Scientist:
Keterampilan Literasi Data: keterampilan ini akan sangat penting bagi semua karyawan, bukan hanya untuk para pekerja profesional di bidang data. Karena dengan keterampilan Literasi Data, perusahaan dapat terbantu untuk memanfaatkan seluruh potensi dari analisis data.
Tingkatkan keterampilan Machine Learning dan AI: Inovasi algoritma akan selalu meningkat dan memiliki pembaharuan. Pada forum seperti "International Conference on Smart Computing, IoT, and Machine Learning (SIML) 2025" yang akan menjadi wadah untuk membahas inovasi terkini dalam machine learning termasuk teknik algoritma terbaru.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!