Perlunya perbaikan sistem politik di Indonesia , sistem politik yang terjadi saat ini tampak carut marut. Untuk memperbaiki sistem politik saat ini dibutuhkan calon pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Saat ini mayoritas wakil rakyat di kuasai oleh kaum laki-laki dengan adanya emansipasi wanita memberikan kesempatan bagi kaum perempuan untuk ikut berpartisipasi mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif.
Untuk mencalonkan diri dalam pemilihan legislative calon legislatif perlu mempersiapkan diri, salah satunya dengan menerapkan prinsip “zero tolerance” politik uang yaitu nol toleransi politik uang, hal tersebut dapat memberikan warna baru dalam perpolitikan di Indonesia saat ini.
Sikap apatis yang dilakukan warga atau masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu karena proses politik diawali dengan ketidakjujuran dan tanpa adanya integritas. Sehingga masyarakat menganggap berpartisipasi atau tidak itu sama saja.
Salah satu bentuk ketidakjujuran yang terlihat saat ini yaitu adanya money politic atau politik uang. Mengiming-imingi masyarakat dengan janji dan suara yang berbayar itu sama saja membiarkan kebodohan politik dan mengajarkan ketidakjujuran dalam masyarakat. Bagi sebagian pemilih yang kurang berbekal ilmu pengetahuan hal yang melekat di benak mereka adalah “ My voice is pay and the pay is money”.
Semestinya suara rakyat memang tidak gratis dan memang harus dibayar, namun dibayar dengan sebuah kebijakan. Kebijakan yang nyata yang berpihak kepada rakyat. Calon legislative yang bersih akan membangun politik yang bersih pula. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu membangun struktur politik yang akomodatif, proses politik yang partisipatif dan inklusif.
Realitas politik saat ini masih di monopoli oleh laki-laki, dibutuhkan perempuan-perempuan hebat yang memiliki keteguhan dan berkomitmen yang bisa memberikan progress terhadap Indonesia kearah yang lebih baik. Memberikan kesempatan dan kepercayaan yang sama pada kaum perempuan untuk ikut serta dan berpartisipasi aktif dalam perpolitikan di Indonesia.
Untuk mencalonkan diri dalam arena legislasi perlu menerapkan prinsip keteguhan dan berkomitmen tinggi terhadap rakyat yang di wakilinya dan mengemban amanah rakyat serta menyalurkan aspirasi dari rakyat itulah wakil rakyat yang dibutuhkan rakyat saat ini.
Keterwakilan perempuan menjadi wakil rakyat juga untuk memperjuangkan kepentingan kaum perempuan dalam arena legislasi. Dengan kedudukan mereka di parlemen diharapkan kepentingan para kaum perempuan dapat terwakili. Akan tetapi, partisipasi kaum perempuan yang terlibat di parlemen tidak hanya sekedar kuantitas saja tetapi juga harus membuktikan bahwa mereka memiliki kualitas yang menunjukan kemampuan dirinya sebagai penyalur aspirasi rakyat dan memberikan yang terbaik kepada rakyat yang telah mempercayakannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI