Mohon tunggu...
Nadia Luthfiyah Ambarsari
Nadia Luthfiyah Ambarsari Mohon Tunggu... Mahasiswi

untuk tugas mata kuliah IPS 2 MI/SD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Candi Jago: Maha Karya Budaya Jawa Timur yang Eksotis

22 September 2023   18:51 Diperbarui: 22 September 2023   18:51 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi pribadi

Candi Jago, sebuah kompleks candi Hindu-Buddha yang terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang menakjubkan. Candi ini bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga merupakan simbol penting bagi kekayaan budaya dan tempat yang memukau para pengunjung dengan keindahan arsitekturnya yang klasik dan lanskap alam sekitarnya yang indah.

Sejarah Candi Jago

Candi Jago, yang juga dikenal dengan sebutan Candi Jajaghu ini dibangun pada abad ke-13 oleh Kerajaan Singhasari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara. Ini adalah salah satu dari banyak candi Hindu-Buddha yang tersebar di Jawa Timur pada masa itu, yang dimana candi ini memiliki corak agama Buddha Tatrayana, yaitu suatu aliran yang memadukan antara Hindu Siwa dan Buddha. Candi ini sebelumnya dikenal sebagai Candi Jajaghu, yang artinya "tempat penjagaan" atau "tempat perlindungan," mungkin merujuk pada fungsi perlindungan atau meditasi tempat para biksu atau pertapa.

Sumber gambar: Koleksi pribadi
Sumber gambar: Koleksi pribadi

Candi ini memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan seni dan agama Hindu-Buddha di Jawa Timur. Dalam relief-reliefnya, kita dapat melihat cerita-cerita epik seperti Ramayana dan Mahabharata yang diukir dengan indah. Selain itu, Candi Jago juga merupakan contoh arsitektur candi Hindu-Buddha yang khas, dengan tumpukan batu bata merah yang menjulang tinggi dan bentuk atap yang menarik.

Arsitektur Candi Jago

Candi Jago memiliki arsitektur yang sangat unik dan menarik. Candi yang dibangun dengan langgam batur berundak ini terbuat dari batu andesit dan disusun seperti teras punden berundak dengan tiga tingkatan, badan candi yang menyisakan ambang pintu saja dan atap candi yang telah hilang. Bagian bawah candi terdiri dari beberapa lapisan batu bata merah yang dipadatkan dengan sempurna. Pada sisi kaki candi dihiasi oleh relief Tantri, Kunjarakarna, Parthayajna, Arjunawiwaha, dan Krisnayana, serta menggambarkan makhluk-makhluk mitologis dan adegan- adegan dari epik-epik Hindu-Buddha diukir di sekitar kaki candi.

Sumber gambar: Koleksi pribadi
Sumber gambar: Koleksi pribadi

Sumber gambar: Koleksi pribadi
Sumber gambar: Koleksi pribadi

Pada bagian tengah candi memiliki berbagai relief yang lebih besar dan kompleks yang menggambarkan cerita-cerita Ramayana dan Mahabharata. Relief-relief ini adalah karya seni yang luar biasa dan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Selain itu, pada atap candi memiliki arsitektur yang khas dengan puncak-puncak yang menjulang tinggi. Atap-atap ini juga dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun