Mohon tunggu...
nadia lutfunnisa
nadia lutfunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi program studi Administrasi Publik Universitas Brawijaya yang tertarik terhadap kajian isu pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Nilai Pancasila dan Nasionalisme di Tengah Arus Digitalisasi: Membangun Identitas Mahasiswa Melalui Algoritma Kebangsaan

10 November 2024   21:51 Diperbarui: 10 November 2024   22:09 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Mengenai Algoritma Kebangsaan dan Pengaruhnya terhadap Nilai-nilai Pancasila dan Nasionalisme Kepada Mahasiswa (sumber: dokumen pribadi)

[Batu, 7 November 2024] - Di tengah arus digitalisasi yang semakin berkembang pesat, nilai-nilai Pancasila dan nilai nasionalisme di masyarakat khususnya kalangan generasi muda menghadapi tantangan baru. Mahasiswa, sebagai agent of change, harus memiliki pemahaman dan penghayatan yang kuat mengenai nilai-nilai kebangsaan. Maka dari itu,  saya Nadia Arvina Lutfunnisa seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, melakukan sosialisasi mengenai pentingnya algoritma kebangsaan dalam mentransformasikan dan membangun nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme di tengah arus digitalisasi kepada sesama mahasiswa.

Algoritma kebangsaan merupakan suatu langkah sistematis dan terstruktur untuk menciptakan serta meningkatkan rasa cinta/bangga masyarakat Indonesia terhadap bangsa dan negara melalui pemanfaatan beragam teknologi digital. khususnya media sosial. Algoritma kebangsaan ini merupakan langkah yang efektif dalam rangka meningkatkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai pancasila serta nasionalisme di era globalisasi dan digitalisasi saat ini.

Dalam sosialisasi ini, kedua mahasiswa diberi pemahaman tentang apa itu algoritma kebangsaan dan bagaimana perannya dalam membangun nilai-nilai Pancasila di era digital. Dan dalam sosialisasi ini juga disampaikan bahwa media sosial yang kita punya tidak hanya berfungsi untuk hal-hal yang bersifat hiburan saja, melainkan dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme kepada masyarakat luas. 

Para mahasiswa yang tergabung dalam sosialisasi ini diajak untuk melihat teknologi sebagai sarana membangun rasa kebangsaan. Sosialisasi tersebut tidak hanya mengupas dasar teori tetapi juga contoh nyata bagaimana konten digital dapat dijadikan media yang efektif untuk penyebaran nilai Pancasila.

Sebelum memulai kegiatan sosialisasi, saya melontarkan pertanyaan kepada dua orang mahasiswa tersebut mengenai algoritma kebangsaan dan keduanya menjawab bahwa mereka tidak pernah mengetahui tentang istilah tersebut dan merasa asing dengan algoritma kebangsaan. Dari jawaban tersebut menandakan bahwa mereka perlu memahami algoritma kebangsaan dan bagaimana penerapannya. 

Setelah sosialiasi usai, salah satu dari mereka berkata, "Aku sebetulnya sudah menerapkan algoritma kebangsaan ini ketika ada hari besar nasional seperti hari pahlawan dan sumpah pemuda. Dimana pada saat itu aku akan menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme melalui unggahan stories di instagram dalam bentuk infografis. Aku baru tahu kalau itu ternyata termasuk algoritma kebangsaan" ungkap Roby Fajar Kurniawan mahasiswa Universitas Negeri Malang yang seorang Kangmas Kota Batu tahun 2024.

Kemudian, Devani Yunifa seorang mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya juga menanggapi apa yang disampaikan oleh Roby. "Betul, aku juga baru tahu tentang istilah ini dan ternyata algoritma kebangsaan ini berdampak cukup signifikan terhadap penguatan nilai-nilai Pancasila di era digital kaya gini. Dengan kita turut aktif dalam diskusi online tentang nilai kebangsaan saja sudah memiliki dampak ya" ungkapnya [7/11/2024]

Maka dari itu, algoritma kebangsaan ini berfungsi seperti "peta digital" untuk membimbing konten bermuatan nasionalisme agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas khususnya generasi muda. Melalui tagar tentang kebangsaan, video inspiratif, dan artikel yang menarik, seorang mahasiswa dapat menciptakan pola yang positif di media sosial dalam rangka menguatkan identitas Indonesia. 

Dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara sederhana ini, harapannya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat lebih memahami mengenai algoritma kebangsaan dan memanfaatkan platform digital sebagai alat untuk menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila serta semangat nasionalisme di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, sehingga nilai-nilai Pancasila tetap kokoh sebagai dasar negara Indonesia yang tidak bisa diganti dengan apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun