Mohon tunggu...
kknumjatirejoyoso2022
kknumjatirejoyoso2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Outbond "Cooperation Game" sebagai Sarana Peningkatan Rasa Solidaritas Peserta Didik MI Sunan Giri

21 Juli 2022   14:30 Diperbarui: 21 Juli 2022   14:31 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek, terutama pada bidang pendidikan. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk belajar dari rumah memberi dampak pada kurangnya interkasi antara peserta didik dan pendidik, sehingga proses pendidikan karakter tidak dapat berjalan secara maksimal. Sekolah selama ini sebagai salah satu komponen yang penting untuk melaksanakan nilai-nilai positif agenda pada pengembangan pendidikan karakter pada anak didik di sekolah. Sekolah sebagai tempat kedua untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan yang terstruktur dibandingkan dengan kegiatan dirumah yang relatif bersifat insidental, sehingga sekolah memiliki peran yang penting untuk mewujudkan pemberdayaan kepada para peserta didik menjadi warga sekolah yang memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.

Keberhasilan pendidikan karakter pada masa pandemi covid 19 mengalami banyak kendala, mengingat pembelajaran di sekolah dilakukan secara online atau daring. Pembelajaran daring pada saat pandemi sekarang ini sangat membutuhkan kerjasama peran orang tua. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dirumah dapat mempermudah pengawasan anak peserta didik, tetapi juga sebaliknya. Era global pada  pandemi covid 19 menjadi tantangan yang berdampak langsung pada semua kehidupan termasuk peserta didik.

Masalah terpenting dalam negara Indonesia kita saat ini adalah bagaimana menanamkan karakter kepada anak di tengah pandemi Covid-19 yang sudah menyebar luas seperti sekarang ini. Pengawasan yang kurang maksimal berdampak juga pada perkumpulan pada teman sejawat yang berjalan dengan baik. Dalam hal ini peran orang tua mengalami penurunan.

Saat ini, beberapa sekolah sudah melakukan sekolah secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga diperlukan adanya pemulihan pendidikan karakter secara bertahap. Hal tersebut seperti yang terjadi pada MI Sunan Giri Desa Jatirejoyoso, Kepanjen, Kabupaten Malang setelah melakukan pembelajaran daring, kini mengalami penurunan karakter peserta didik. Berdasarkan observasi kami selama 1 minggu, kami melihat penurunan karakter yang menonjol adalah hilangnya rasa solidaritas sosial dan banyak peserta didik sangat individualis. Perlu adanya pemulihan pendidikan karakter dengan gaya pembelajaran yang menyenangkan dengan menyisipkan permainan-permainan edukatif. Oleh karena itu, KKN UM mengadakan outbound "cooperation game" sebagai sarana pemulihan pendidikan karakter MI Sunan Giri.

Outbound "cooperation game" dilakukan selama 3 hari, untuk hari pertama dilaksanakan outbound kelas atas dan hari kedua untuk kelas rendah. Permainan hari pertama untuk kelas atas ini diikuti oleh 7 kelompok dan masing-masing kelompok berisikan 5-6 anggota. Permainan yang disajikan diantaranya adalah estafet karet yang diikuti. Permianan  estafet karet melatih motorik halus dan motorik kasar, kerjasama, serta kesabaran. Lalu, permainan kedua yaitu memasukkan paku kedalam botol adalah untuk melatih kekompakan, kerjasama, dan melatih konsentrasi peserta didik. Outbound hari kedua untuk kelas rendah yang diiikuti oleh 5 kelompok dan masing-masing kelompok diikuti oleh 6 orang. Permainan yang disajikan permainan kapal pecah yang bertujuan untuk melatih kecerdikan peserta didik dan kesabaran. Selanjutnya, permainan estafet kardus ini untuk melatih motorik kasar dan motorik halus, kelincahan, dan kerjasama tim. Setiap permainan selesai, dilakukan ulasan kembali kepada peserta didik mengenai apa saja yang telah dilakukan dan manfaat bagi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun