Mohon tunggu...
Nadia Jasmine
Nadia Jasmine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Komunikasi dan Media

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tertarik Sama Orang Lain Itu Wajar Banget, Ini Alasannya!

11 Desember 2023   15:05 Diperbarui: 11 Desember 2023   15:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto entergeh.blogspot.com

Penulis: Kirana Safa Saskara (2210411189), Nadia Jasmine Pratiwi (2210411163), Syarifah Hanan Khansa (2210411192), Keysha Mahrizka (2210411171), Amelia Putri Prameswari (2210411235)

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tak dapat dipungkiri bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu terlibat dalam berbagai bentuk interaksi. Seseorang yang tidak dapat berkomunikasi cenderung akan terisolasi dari lingkungannya. Komunikasi interpersonal menjadi pondasi utama dalam membentuk hubungan antarindividu. Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara bertatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung (Cangara, 2010). Pentingnya komunikasi bukan hanya pada pertukaran informasi, tetapi juga dalam kemampuan untuk membangun pemahaman dan ikatan emosional. 

Keinginan untuk merasakan hubungan dengan orang lain seringkali menjadi pendorong utama seseorang untuk berkomunikasi dalam interaksi sosial. Dalam lingkup psikologi komunikasi, ketertarikan terhadap seseorang dapat disebut sebagai atraksi interpersonal.  Atraksi interpersonal ialah kecenderungan unruk  tertarik pada seseorang. Atraksi ini dapat memainkan peran penting dalam pembentukan ikatan romantis, persahabatan, atau bahkan hubungan profesional. Rakhmat (2013) mengatakan, semakin tertarik kita pada seseorang, semakin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan orang tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap orang khususnya remaja cenderung melakukan komunikasi dengan orang-orang yang membuat mereka tertarik.  

Namun, di balik pemahaman mengenai atraksi interpersonal, pertanyaan mendasar muncul: mengapa kita merasa tertarik pada orang lain? Apakah hanya karena penampilan fisik ataukah terdapat faktor-faktor lebih mendalam yang menggerakkan kita? Dalam pendalaman ini, lingkup psikologi komunikasi memainkan peran penting dalam menganalisis pengaruh komunikasi interpersonal terhadap proses atraksi dan juga untuk memahami bagaimana fenomena ini memainkan peran dalam membentuk identitas pribadi, kebahagiaan, dan kesejahteraan psikologis. Dengan aspek-aspek ini, kita dapat memahami bagaimana kompleksitas ketertarikan terhadap orang lain dan menggali akar dari keinginan manusia untuk membangun sebuah hubungan antarindividu.

 

Dalam eksplorasi mengenai jalinan interaksi sosial, terdapat dimensi yang terikat yakni atraksi interpersonal. Hal ini dapat membuka pintu bagi pemahaman kita mengenai ketertarikan terhadap orang lain. Faktanya, fenomena atraksi ini memiliki lapisan yang lebih kompleks dan seringkali tidak terbatas dengan aspek fisik belaka. 

Salah satu contoh yang mencerminkan kompleksitas atraksi interpersonal adalah bagaimana aplikasi kencan online atau dating apps telah menjadi wadah eksplorasi modern terkait atraksi interpersonal. Fenomena ini menunjukkan bahwa individu-individu yang terlibat di dalamya, menilai individu lain bukan hanya berdasarkan penampilan, tetapi juga kesamaan minat, nilai-nilai hidup, dan bahkan gaya komunikasi. Seperti kisah Kiky Saputri yang merupakan seorang komedian asal Indonesia bertemu suaminya melalui aplikasi dating apps. Sebelum bertemu, Kiky awalnya merasa insecure saat akan bertemu Khairi karena hanya melihat foto-fotonya di aplikasi kencan. Namun, setelah bertemu langsung, Kiky merasa bahwa Khairi adalah sosok yang baik dan cocok dengannya. Hal ini menunjukkan bahwa atraksi interpersonal yang dialami Kiky terbentuk berdasarkan kecocokan dalam karakteristik personal dengan Sang Suami sebelumnya telah membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Sama halnya, apabila kita berkenalan dengan seseorang, baik secara langsung maupun sosial media. Pada awalnya merasa tidak ada yang spesial. Namun, seiring berjalannya waktu dan adanya kesempatan untuk saling mengenal, hubungan tersebut dapat berkembang menjadi lebih erat dan berharga.

Tak hanya itu, sebagai makhluk sosial yang pastinya membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupan kita. Dalam konteks pertemanan, terdapat elemen penting dalam bentuk dukungan emosional dan moral yakni teman yang selalu memberikan dukungan saat kita menghadapi masa-masa sulit dapat menjadi sangat berharga. Tindakan kecil seperti memberikan hadiah favorit sebagai apresiasi bukan hanya menyampaikan rasa terima kasih, tetapi juga membangun momen kebersamaan yang bermakna. Sikap dan perilaku dari seseorang yang bisa mendukung, menunjukkan empati, dan peduli terhadap kita dapat menjadi pondasi yang kuat dalam mempertahankan ikatan pertemanan. 

Pengalaman lainnya mungkin pernah dirasakan juga dalam kehidupan sehari-hari. Ketertarikan yang berawal dari melihat foto profil seseorang di media sosial, bisa saja hal itu dapat membawa kita dan orang tersebut ke hubungan yang lebih jauh. Seperti halnya,  pengalaman kita yang pada awalnya tertarik pada seseorang dari foto profil dalam grup Line di perkuliahan, dan kemudian merasakan keserasian setelah bertemu. Namun, kita mungkin pernah juga menemukan kasus bertolak belakang dari yang sebelumnya. Tertarik dengan seseorang yang mungkin belum pernah kita lihat visualnya seperti apa. Hanya bermodalkan suara saat pemaparan suatu presentasi, nyatanya seseorang bisa membuat individu lain tertarik dengan kemampuan nonverbalnya, seperti melalui artikulasi, intonasi, dan tata bahasa yang diucapkan. Dalam hal ini dapat diamati, bahwa ketertarikan seseorang tidak selalu dimulai dari aspek visual. Suara dan kemampuan saat berbicara dapat menjadi faktor penentu dalam menariknya seseorang. 

Lalu, bagaimana hal ini dilihat dari kacamata Komunikasi Interpersonal?

Dalam psikologi komunikasi, ada konsep yang dinamakan atraksi interpersonal. Ketertarikan seseorang terhadap orang lain inilah yang bisa kita sebut dengan Atraksi Interpersonal. Atraksi interpersonal sendiri suatu respon diri kita terhadap orang lain seperti  ingin mengenalnya lebih  dekat, rasa suka hingga memiliki keinginan untuk bersama dengan orang tersebut (Montoya & Horton, 2004). Jadi, Atraksi interpersonal ini dapat kita artikan sebagai perasaan ketertarikan, kedekatan, dan keakraban yang timbul antara dua orang atau lebih. Atraksi interpersonal inilah yang menjadi langkah pertama terjadinya suatu hubungan interpersonal (Brehm, Miller, Perlman & Champbell, 2002).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun