Mohon tunggu...
Nadia Ika badarsih
Nadia Ika badarsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sosial-Emosional (Social-Emotional Learning/SEL) dalam Teori Sosial-Emosional dan Konteks CASEL

19 Januari 2025   08:31 Diperbarui: 19 Januari 2025   08:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran Sosial-Emosional (Social-Emotional Learning/SEL) dalam Teori Sosial-Emosional dan Konteks CASEL

Pembelajaran sosial-emosional (SEL) merupakan pendekatan pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan akademik. SEL bertujuan membekali individu dengan kemampuan mengenali dan mengelola emosi, membangun hubungan positif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, serta menghadapi tantangan hidup. Konsep ini sangat dipengaruhi oleh teori sosial-emosional yang menyoroti pentingnya interaksi sosial dan perkembangan emosi dalam pembentukan karakter dan kecerdasan seseorang.

CASEL dan Lima Kompetensi Inti SEL

Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) adalah organisasi nirlaba yang menjadi pemimpin global dalam mengembangkan kerangka kerja SEL. CASEL mendefinisikan SEL sebagai proses pembelajaran yang membantu individu mengembangkan lima kompetensi inti:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness): Kemampuan memahami emosi, nilai, dan kekuatan diri serta mengenali dampaknya terhadap orang lain. Dalam konteks teori sosial, kesadaran diri penting untuk meningkatkan empati dan refleksi diri.

2. Pengelolaan Diri (Self-Management): Kemampuan mengatur emosi, pikiran, dan perilaku untuk mencapai tujuan. Teori regulasi emosi mendukung pentingnya strategi coping yang adaptif untuk mengelola stres.

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness): Kemampuan memahami dan menghargai perspektif orang lain, termasuk dari latar belakang budaya yang berbeda. Menurut teori sosial-kognitif Bandura, pembelajaran observasional dari lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran sosial.

4. Keterampilan Relasi (Relationship Skills): Kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang sehat melalui komunikasi, kerja sama, dan resolusi konflik. Vygotsky, dengan teori zone of proximal development (ZPD), menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making): Kemampuan membuat pilihan yang beretika dan berdasarkan analisis situasi serta dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.

Teori Sosial-Emosional yang Mendukung SEL

Teori sosial-emosional mendasari pendekatan SEL dengan menjelaskan bagaimana manusia belajar melalui interaksi sosial dan regulasi emosi. Beberapa teori utama yang relevan meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun