Mohon tunggu...
Nadia Ika badarsih
Nadia Ika badarsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan sosial emosional

18 Januari 2025   21:23 Diperbarui: 18 Januari 2025   21:23 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial emosional merupakan aspek penting dalam kehidupan seseorang yang memengaruhi kemampuan berinteraksi, mengelola emosi, dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Namun, tidak semua individu berkembang secara optimal dalam aspek ini. Gangguan pada perkembangan sosial emosional sering kali terjadi akibat berbagai faktor yang saling berkaitan. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi gangguan perkembangan sosial emosional secara mendalam.

1. Faktor Biologis

Faktor biologis mencakup aspek genetika, kesehatan fisik, dan kondisi neurologis yang dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional seseorang. Beberapa anak mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap gangguan tertentu, seperti autisme atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang berdampak pada kemampuan mereka untuk berinteraksi secara sosial dan mengelola emosi. Selain itu, gangguan pada fungsi otak, seperti ketidakseimbangan neurotransmiter, dapat menyebabkan masalah seperti gangguan kecemasan atau depresi, yang menghambat interaksi sosial dan pengelolaan emosi.
Masalah kesehatan fisik, seperti penyakit kronis atau cacat bawaan, juga dapat membatasi kesempatan anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial, sehingga menghambat perkembangan sosial emosional mereka.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat anak dibesarkan memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan sosial emosional. Berikut adalah beberapa aspek lingkungan yang dapat memengaruhi:

Pengasuhan: Pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan emosi anak. Pengasuhan yang terlalu keras, tidak konsisten, atau kurang responsif terhadap kebutuhan anak dapat menyebabkan gangguan seperti rendahnya rasa percaya diri, agresi, atau ketidakmampuan mengelola emosi. Sebaliknya, pola asuh yang mendukung, seperti memberikan cinta, perhatian, dan bimbingan yang tepat, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat.

Keluarga: Konflik dalam keluarga, perceraian, atau kekerasan domestik dapat menciptakan stres emosional yang besar pada anak. Anak yang hidup dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil mungkin merasa tidak aman secara emosional, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk membangun hubungan sosial yang sehat.

Sekolah: Lingkungan sekolah juga berperan dalam perkembangan sosial emosional. Guru yang tidak mendukung, bullying oleh teman sebaya, atau kurangnya kesempatan untuk belajar keterampilan sosial dapat menjadi faktor penghambat perkembangan.

3. Faktor Psikologis

Trauma atau pengalaman negatif yang dialami seseorang dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada perkembangan sosial emosional mereka. Anak-anak yang mengalami pelecehan, kehilangan orang tua, atau situasi traumatis lainnya mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain, mengungkapkan emosi, atau mengatur respons emosional mereka.
Selain itu, gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar dapat memperburuk kemampuan seseorang untuk menavigasi hubungan sosial dan mengelola emosinya secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun