Mohon tunggu...
Nadia Hikaru Rusianto
Nadia Hikaru Rusianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Efektif dalam Pelaksanaan Kegiatan Dakwah di Kalangan Gen Z

14 Januari 2025   02:54 Diperbarui: 14 Januari 2025   02:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi Efektif dalam Pelaksanaan Kegiatan Dakwah di Kalangan Gen Z

 

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, merupakan generasi yang tumbuh di era digital. Mereka memiliki karakteristik yang unik, seperti keterbukaan terhadap teknologi, kesadaran sosial yang tinggi, serta kebutuhan akan otentisitas, menuntut pendekatan dakwah yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Populasi Gen Z di Indonesia lebih dominan, berdasarkan Sensus Penduduk 2020, jumlah generasi Z di Indonesia adalah 75,49 juta jiwa atau 27,94% dari total populasi Indonesia, dan tentunya Gen Z juga akan menguasai aspek setiap kehidupan. Untuk itu, pendakwah atau pengajar perlu menargetkan Gen Z sebagai sasaran utama dalam dakwah atau pengajarah. Oleh karena itu, di dalam tulisan ini, kita akan membahas strategi efektif dalam pelaksanaan kegiatan dakwah yang dapat menarik perhatian dan mempengaruhi Gen Z. 

 

Memanfaatkan Sosial Media dengan Optimal

Kita sama sama tau bahwa Gen Z adalah generasi yang sangat akrab dengan sosial media. Oleh karena itu, pendakwah harus bisa menyesuaikan strategi dakwahnya dengan zaman dan yang orang-orang butuhkan. Pendakwah harus bisa memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter. Membuat konten dakwah yang kreatif dan menarik, seperti membuat video pendek dengan kualitas gambar yang aeshthetic, infografis, dan meme.

Mengangkat Isu-Isu Kontemporer

Gen Z cenderung peka terhadap isu-isu kontemporer seperti keadilan sosial, lingkungan, dan kesehatan mental. Mengaitkan dakwah dengan topik-topik ini dapat membuat pesan lebih relevan dan menarik bagi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa membahas isu-isu ini dalam dakwah dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan Gen Z. Misalnya, sebuah studi oleh Pew Research Center menemukan bahwa Gen Z memiliki minat yang tinggi pada keadilan sosial dan lingkungan. Dengan mendekati mereka melalui isu-isu ini, dakwah dapat lebih terhubung dengan nilai-nilai mereka dan menjadikan agama sebagai sumber solusi terhadap masalah yang mereka hadapi sehari-hari. Seperti dengan mengaitkan nilai-nilai islam dengan solusi atas isu yang sedang viral atau gen z  hadapi. Contoh nya, dalam podcast Dedy Cobuzair dengan Ustadz Felix Siauw yang membahas tentang isu viral 3Gus, konten itu sangat diterima dengan baik oleh kalangan genz, bukan hanya umat muslim bahkan sampai kepada non muslim.

 

Menyajikan Konten yang Otentik dan Inspiratif

Gen Z lebih menghargai keaslian dan kejujuran. Konten dakwah yang otentik dan inspiratif, yang mencerminkan pengalaman nyata dan perjuangan pribadi, cenderung lebih beresonansi dengan mereka. Contoh sukses dari penyampaian dakwah otentik adalah kisah Ustaz Felix Siauw, yang berhasil menarik perhatian Gen Z melalui pendekatan personal dan penggunaan bahasa yang sederhana serta mudah dipahami. Ustaz Felix sering membagikan cerita pribadi dan pengalaman hidupnya dalam dakwah, yang membuat kontennya lebih relatable dan menyentuh hati audiens muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun