Mohon tunggu...
Nadia Hikaru Rusianto
Nadia Hikaru Rusianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran dan Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Futur dalam Beribadah

30 Desember 2023   19:33 Diperbarui: 30 Desember 2023   19:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Futur adalah rasa malas setelah sebelumnya ada rasa rajin dan bersemangat. Hal ini harus di waspadai oleh umat islam, karena futur termasuk kedalam penyakit hati yang dapat menghalangi seseorang untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ada beberapa jenis orang dalam menghadapi futur

  • Berhenti sama sekali dari aktivitasnya, seperti pada awalnya sering melakukan dzikir pagi dan petang, saat dirasa diri sudah bosan atau malas ia berhenti dari dzikir pagi dan petangnya.
  • Patah semangat, namun tetap paksakan diri untuk tidak menghentikan aktivitasnya.
  • Kembali kepada keadaan semula, jenis orang ini sangat jarang karena dia memiliki alasan yang jelas dan semangat yang tinggi untuk tetap melakukan aktivitas ibadahnya.

Futur itu harus segera di obati, futur ada karena iman yang turun akibat kemaksiatan, dan futur hilang karena iman naik akibat ketaatan. Kunci dari futur adalah jangan pernah meninggalkan ibadah yang wajib.

Seseorang yang futur memiliki tanda yaitu Ketika hatinya keras, seperti hati yang tidak bergetar, menangis, tersentuh, saat mendengerkan atau membaca Al-Qur'an.

Utsman bin Affan radhiyallahu anhu menyatakan. "Seandainya hati kalian bersih, niscaya kalian tidak akan pernah merasa kenyang dari firman Allah SWT".

Cara mengatasi futur:

  • Beramal sesuai kemampuan, amal yang dicintai Allah adalah amal yang sedikit-sedikit tapi konsisten atau istiqamah.
  • Memilih teman atau lingkungan yang baik, yang selalu mengingatkan kita kepada Allah.
  • Jangan pernah meremehkan dosa kecil, kesadaran akan dosa kecil dapat mencegah penumpukan dosa yang dapat mengakibatkan turunnya iman.
  • Jangan buang-buang waktu, sebisa mungkin isi waktu luang dengan hal yang bermanfaat.
  • Harus punya rutinitas harian yang tidak pernah ditinggalkan, hal ini diluar dari rutinitas wajib atau ibadah wajib. Seperti, kita biasa dzikir pagi dan petang, atau biasa shalat tahajjud. Menetapkan rutinitas harian, dapat memberikan kestabilan dan keberlanjutan dalam ibadah.
  • Perbanyak berdoa, doa agar di istiqamahkan di jalan Allah. Memohon pertolongan dan kekuatan kepada Allah melalui doa dapat menjadi jalan untuk mengatasi futur. Seperti doa :

 

Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu." (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih)

   

Artinya: "Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."

  • Selalu mengingat mati, kesadaran akan kematian dapat menjadi motivasi untuk terus berusaha memperbaiki diri dan memperkuat iman.

Dengan tulisan tersebut, semoga bermanfaat bagi kita semua, semoga kita dapat menjaga kestabilan iman, mengatasi futur, dan tetap istiqamah dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan dan godaan. Semoga dengan ketaatan kepada Allah, setiap langkah yang diambil dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun