Mohon tunggu...
Nadia Hermawati
Nadia Hermawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Welcome!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seputar Sosiologi Keluarga dan Sosiologi Gender (Urgensi dan Manfaat)

9 Februari 2022   22:25 Diperbarui: 9 Februari 2022   22:59 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia maya pernah dihebohkan dengan berita yang datang dari salah satu selebriti Instagram yaitu Millendaru pada empat tahun silam. Pasalnya, selebgram yang terlahir sebagai  laki-laki ini secara terang-terangan memperlihatkan penampilannya bak perempuan tulen dan semakin menjadi ketika dirinya menggandeng beberapa laki-laki sebagai kekasihnya. Kejadian ini memancing keluarga besarnya yang merupakan selebriti juga untuk angkat suara bahkan sampai menegur dan mengutarakan ketidaksukaannya pada ulah Millendaru secara gamblang. Alih-alih berubah, Millendaru malah semakin menjadi untuk memperlihatkan jati dirinya yang baru, salah satunya melalui banyak video podcast di Youtube. Ia menjelaskan bagaimana kehidupan masa kecilnya, kecenderungan dirinya pada permainan perempuan sedari kecil sampai peran keluarga terhadap perubahannya.

Fenomena tersebut menunjukkan adanya pengaruh sosialisasi terhadap gender seseorang terutama dalam keluarga sebagai sarana sosialisasi manusia yang pertama. Hal ini dapat dipelajari melalui sosiologi keluarga dan sosiologi gender.

Sosiologi keluarga dan sosiologi gender merupakan cabang ilmu pengetahuan terpisah yang dimuat menjadi satu dalam perkuliahan. Berdasarkan literasi yang saya lakukan, dapat saya rumuskan bahwa sosiologi keluarga adalah studi tentang interaksi serta fenomena-fenomena yang muncul sebagai dampak dari hubungan antar keluarga. Hal ini mencakup proses-proses dan perubahan, perilaku serta aspek-aspek dan juga kehidupan di dalamnya. Sedangkan sosiologi gender merupakan studi yang mengkaji tentang peran, nilai serta tingkah laku perempuan dan laki-laki yang dikonstruksi secara sosial oleh masyarakat melalui sosialisasi ataupun kultural yang panjang.

Kerap kali masyarakat salah mengartikan konsep peran antar perempuan dan laki-laki, sehingga muncul pernyataan  "perempuan seharusnya begini" dan "laki-laki seharusnya begitu". Pola pikir ini menjadikan perilaku perempuan dan laki-laki dikonstruksi oleh masyarakatnya sendiri. Keluarga sebagai tempat sosialisasi terkecil dan pertama menjadi unit terpenting untuk mengembangkan sesuatu yang lebih besar di masyarakat luas. Itulah mengapa terkadang konstruksi peran gender pada kelompok atau wilayah tertentu akan berbeda. Sebab inilah yang menjadikan sosiologi keluarga dan sosiologi gender penting untuk dipelajari.

Manfaat dari mempelajari sosiologi gender diantaranya adalah; 1) membantu memahami tindakan sosial yang terjadi di dalam keluarga sebagai fakta sosial, baik keluarga di tengah masyarakat tradisional maupun keluarga di tengah masyarakat perkotaan, 2) mempelajari hubungan timbal balik antara perilaku sosial individu yang memengaruhi perilaku sosial di lingkungannya, dan sebaliknya, 3) mempelajari hubungan-hubungan peran yang menggambarkan bagaimana hasil sosialisasi peran dalam keluarga, dan lain sebagainya. Sedangkan sosiologi gender dapat memberikan pemahaman kepada kita mengenai realitas isu gender. Di dalamnya, akan membahas segala hal tentang konstruksi sosial, serta interaksi dimensi gender yang berkaitan dengan struktur sosial melalui teori dan penelitian yang dikembangkan.

Melalui sosiologi keluarga dan gender, diharapkan dapat memberikan pemahaman khusunya kepada mahasiswa untuk menjawab realitas sosial yang marak terjadi di tengah masyarakat, terutama berkaitan dengan isu gender dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun