Desa Ngadirojo Lor memiliki potensi yang besar di bidang pertanian. Wilayah Ngadirojo Lor sebagian adalah lahan pertanian. Hal ini menjadi suatu keunggulan tersendiri, namun juga menjadi tantatangan untuk para petani. Pupuk pertanian menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan di Desa Ngadirojo Lor. Hal ini dikarenakan pupuk di Desa Ngadirojo Lor masih menggunakan pupuk urea.
Senin, tanggal 24 Juli berkediaman di rumah Bapak Sutardi pada kegiatan perkumpulan kelompok tani Dusun Brubuh, KKN Tim II Tahun Ajaran 2022-2023 Universitas Diponegoro yang diwakili oleh Nadiah Alfi Rohmaniyah memberikan informasi mengenai pemanfaatan limbah hasil perikanan menjadi pupuk. Nadiah menjelaskan, pembuatan pupuk organik cair limbah hasil perikanan dapat digunakan sebagai alternatif lain penggunaan pupuk urea.
Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Universitas Diponegoro ini mempraktikan cara pembuatan POC limbah hasil perikanan dengan beberapa komponen penting seperti molase dan EM4. Bahan-bahan ini mudah dicari, sehingga memudahkan para petani untuk membelinya. Selain itu, pembuatan pupuk organik cair juga tergolong mudah, sehingga dapat dibuat sendiri. Ilmu ini menjadi salah satu hal yang menarik perhatian bagi kelompok tani. Pasalnya, produk pupuk ini dapat digunakan untuk semua macam tanaman.
Nadiah juga mengharapkan adanya POC limbah hasil perikanan ini menjadi rekomendasi kelompok tani sebagai salah satu cara untuk menanggulangi alternatif pupuk, sehingga mendorong kesadaran pentingnya mengolah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H