Tadi malam, hati saya dibuat ambyar oleh siaran Tribut To Didi Kempot Godfather of Brokenheart di Kompas TV. Dalam tayangan tersebut, Rosianna Silalahi mewawancarai orang-orang yang terlibat perjalanan Didi Kempot dalam berkarya. Jujur, saya baru pertama kali merasakan 'keambyaran' ditinggalkan oleh seorang seniman. Karena, karya dan karakter sang legendaris sangat menyentuh hati siapapun yang mengenalnya.
Momen yang paling membuat saya tersenyuh adalah, ketika Rosi mewawancarai Sandy Ria Ervinna, pemain biola yang selalu setia mendampingi Didi Kempot selama konser. Dengan mantap, Sandy mengatakan : “Mungkin, separuh hidup Mas Didi Kempot adalah hidup orang lain”. Seketika, saya benar-benar mengamini pernyataan mbak Sandy.
Separuh hidup Didi Kempot adalah hidup orang lain. Melalui karya-karyanya, ia berhasil mewakili sobat ambyar dalam mengekspresikan perasaan. Tak jarang, dalam berbagai konser, kita melihat sobat ambyar menangis dan tertawa diiringi lagu-lagu yang ia ciptakan. Sungguh, karya Didi Kempot berhasil menyentuh hati para penggemarnya.
Memang, separuh hidup Didi Kempot, terdapat hidup orang lain. Hal ini dibuktikan bahwa selama hidupnya, ia tidak pernah hitung-hitungan, terutama dalam hal menyenangkan hati orang lain. Sandy juga menuturkan bahwa tak jarang, konser Didi Kempot yang seharusnya hanya berlangsung selama 60 menit misalnya, bisa molor hingga dua jam. Hal ini dikarenakan tingginya antusiasme para sobat ambyar. Hebatnya, Pakde tidak pernah mempermasalahkannya.
Bahkan, di penghujung karirnya, hidup Didi Kempot masih tentang hidup orang lain. Ya, konser amal sekaligus panggung terakhir Didi Kempot berhasil menggalang dana sebesar 7,6 miliar untuk masyarakat yang terdampak covid-19. Sebuah jumlah fantastis yang tidak mungkin didapatkan kecuali karena pengaruh seniman yang tulus sepertinya.
Selamat jalan Pakde Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart. Terima kasih telah mendedikasikan separuh hidupmu untuk banyak orang. Semoga amal ibadahmu diterima oleh Allah SWT. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H