Mohon tunggu...
Nadia Eka Pangestu
Nadia Eka Pangestu Mohon Tunggu... Sejarawan - UIN SALATIGA

don't be sad allah is with us

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Peninggalan Kerajaan Majapahit

25 Juni 2024   22:13 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan yang berpengaruh di Nusantara. Berdiri di Jawa Timur, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan bantuan Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya. Majapahit tidak hanya dikenal karena kekuatan militernya, tetapi juga karena kebudayaan dan seni yang berkembang pesat, termasuk arsitektur, sastra, dan sistem pemerintahan yang maju.

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu Budha terbesar di Nusantara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16, dimana wilyah kekuasaanya hampir meliputi seluruh Nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, menantu dari Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari pada tahun 1293 Masehi. Kebijakan kerajaan ini melanjutkan politik pwipantara (masa Kartanegara disebut ekspedisi Pamalayu) yaitu penyatuan wilayah dengan Sumpah palapa oleh Patih Amangkubumi Gajah mada. Serta pendekatan diplomatik dengan pernikahan keluarga kerajaan dengan negara-negara bawahan.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) bersama dengan Gajah Mada. Kemakmuran dilihat dari majunya pertanian dan juga jalur perdagangan rempah-rempah. Perkembangan ekonomi kebutuhan akan uang receh juga meningkat. Tapi setelah perkembangan ekonominya meningkat, Raja Wuruk meninggal dunia kini Kerajaan Majapahit melemah sehingga banyak peperangan perebutan kekuasaan digantikan oleh Kerajaan Demak. Banyak wilayah Nusantara yang telah dikuasai oleh Kerajaan Majapahit seperti, Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Papua, hingga Filipina, Singapura, dan Thailand. Hal tersebut diketahui dari pengaruh kebudayaan dan corak bangunan yang masih tersisa.

Raja di Kerajaan Majapahit juga berperan sebagai pengatur sistem pemerintahan dan sistem perpolitikan, rakyat hanya bisa memilih dan melihat siapa yang pantas menjadi raja. Dan juga sebagai kalau sekarang disebutnya sebagai Presiden, mengatur semua segala bentuk kerja sama. Ada juga beberapa program politik Kerajaan Majapahit yaitu pembagian wilayah yang sama halnya dengan membagi sedikit wilayah ke rakyat yang meminta Gaji atau semacam upeti dengan mendirikan semua persatuan untuk membantu melindungi kerajaan dari konflik.

Adil juga merupakan bentuk Program Politik yang masih dibanggakan rakyat kala itu, dengan raja dan para bawahannya menerapkan sistem ini maka akan terbentuk suatu susunan maupun lingkup kerajaan yang makmur, terbukti majapahit pernah mengalaminya.

Majapahit dikenal dengan kemajuan politik, seni dan budayanya, termasuk sastra, arsitektur, dan sistem pemerintahan yang maju. Banyak peninggalan arkeologis dari periode ini menunjukkan kompleksitas dan kecanggihan budaya Majapahit, seperti candi, prasasti, dan karya sastra seperti kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca yang mencatat perjalanan hingga kejayaan Majapahit dan wilayah kekuasaannya.

Sistem pemerintahan yang diterapkan dari kerajaan Majapahit yaitu menggunakan sistem monarki, yang mana seorang raja adalah jabatan yang paling tinggi. Namun raja atau bhre tidak sendirian dalam memerintah kerajaan melainkan juga dibantu beberapa oleh petinggi yaitu patih, mahapatih, dan senopati letak jabatannya ada dibawa sang raja.

Banyak sekali peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih tersimpan hingga saat ini, seperti candi, kitab-kitab sastra, dan prasasti. Salah satu tempat yang masih menyimpan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Majapahit adalah museum Trowulan di Mojokerto Jawa Timur. Daerah Trowulan sangat berkaitan dengan Kerajaan Majapahit karena konon Trowulan adalah ibu kota Kerajaan Majapahit, sehingga disana banyak sekali candi dan benda-benda peninggalan Kerajaan Majapahit.

Arsitektur Jawa Kuna mempunyai ciri konstruksi bangunan dari kayu yang merupakan tiang berdiri di atas tanah, mempunyai kolong dan tanpa pemisah ruangan, pemisah ruangan berupa kain yang dapat dilepas. Penutup atap menggunakan alang-alang atau ljuk. Arsitektur Majapahit lama mempunyai ciri konstruksi bangunan dari kayu yang berdiri di atas batur dan masih belum ada pembatas yang permanen. Penutup atap memakai genteng. Bangunan seperti ini dapat berfungsi sebagai pendapa/bale maupun tempat untuk istirahat atau tidur. Arsitektur Akhir Majapahit mempunyai ciri konstruksi bangunan dari kayu yang berdiri di atas batur dan memiliki pembatas yang permanen, penutup atap memakai genteng.

Memasuki Kerajaan Majapahit tersimpan ribuan koleksi mulai dari mata uang, perhiasan, lampu, alat musik, senjata perang, pedupaan, genta untuk pengiring pembacaan doa dalam upacara keagamaan, dan masih banyak lagi peninggalan lainnya, seperti :

-Sumur jobong yaitu sebuah sumur model kuno terbuat dari bahan bata dan terakota yang berbentuk persegi dan bundar. Sumur bata yang berdenah persegi menggunakan susunan bata persegi, sedangkan sumur berdenah bundar menggunakan susunan bata lengkung. Sumur bata persegi letaknya berdekatan dengan bangunan suci, dan sumur bata bundar ditemukan pada kompleks pemukiman kuno. Sumur yang dibuat dari gerabah disebut jobong, dan biasanya ada di persawahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun