Mohon tunggu...
Nadia Salsabila Effendi
Nadia Salsabila Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2330203020152_UNIVERSITAS PALANGKA RAYA_ Dosen Pengampu Puput Iswandyah Raysharie, SE., ME

Seorang individu yang penuh dengan kreativitas, yang memiliki keinginan menambah dan membangun skill kreatifitas diri

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Ekonomi Makro

12 Oktober 2023   13:06 Diperbarui: 12 Oktober 2023   20:23 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 shironosov from Getty Images

Ekonomi makro adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan. Ini mencakup aspek-aspek penting seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran dan neraca perdagangan. Dua jenis kebijakan memainkan peran sentral dalam regulasi ekonomi makro: kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. 

Kebijakan fiskal merupakan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan pendapatan dan belanja negara. Hal ini mencakup keputusan mengenai anggaran pemerintah, pajak dan pengeluaran untuk proyek-proyek publik. Di sisi lain, kebijakan moneter berada dalam lingkup manajemen bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Bank sentral menggunakan alat seperti suku bunga dan persyaratan cadangan bank untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. 

Kebijakan fiskal dan moneter mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian makro. Berikut beberapa dampak kebijakan fiskal dan moneter terhadap ekonomi makro: 

1. Pertumbuhan Ekonomi 

Kebijakan fiskal dan moneter dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kebijakan fiskal yang tepat dapat meningkatkan belanja masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada saat yang sama, kebijakan moneter yang tepat dapat meningkatkan ketersediaan kredit dan mendorong investasi, yang juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. 

2. Inflasi 

Kebijakan fiskal dan moneter juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi suatu negara. Kebijakan fiskal yang ekspansif, seperti peningkatan belanja pemerintah, dapat meningkatkan permintaan dan mendorong inflasi. Pada saat yang sama, pengetatan kebijakan moneter seperti menaikkan suku bunga dapat mengurangi permintaan dan mengendalikan inflasi. 

3. Pengangguran 

Kebijakan fiskal dan moneter juga dapat mempengaruhi tingkat pengangguran suatu negara. Kebijakan fiskal ekspansif dapat meningkatkan permintaan dan mendorong penciptaan lapangan kerja. Pada saat yang sama, kebijakan moneter yang ketat dapat mengurangi permintaan dan lapangan kerja. 

4. Neraca Perdagangan 

Kebijakan fiskal dan moneter juga dapat mempengaruhi neraca perdagangan suatu negara. Kebijakan fiskal ekspansif dapat meningkatkan impor dan menurunkan ekspor, sehingga dapat memperburuk neraca perdagangan. Pada saat yang sama, pengetatan kebijakan moneter dapat mengurangi impor dan meningkatkan ekspor, sehingga memperbaiki neraca perdagangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun