Alpukat disebut juga dengan Persea americana selain nama tersebut buah ini disebut berbeda -- beda di setiap daerah seperti alpuket dari Jawa Barat, alpokat dari Jawa Timur dan Jawa tengah, dan jamboo pokat dari Batak. Buah ini dapat hidup di dataran rendah hingga dataran tinggi yang berikilim tropis. Alpukat merupakan tanaman yang berasal dari Mesiko dan Amerika Tengah yang kemudian menyebar ke Indonesia. Tinggi dari buah ini dapat mencapai 10 meter dan dapat bertahan hidup sekitar 76 tahun. Ketahanan hidup alpukan yang lama dan pada musim panen pertama dapat menghasilkan kurang lebih sebanyak 50 kg dengan tahun selanjutnya bertambah, hal tersebut menjadikan alpukat digunakan untuk olahan makanan, bahan dasar kosmetik, dan bahan obat tradisional.
- Iklim
Adanya angin, curah hujan, kebutuhan cahaya, dan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan budidaya alpukat. Angin digunakan tanaman alpukat untuk membantu penyerbukan dengan kecepatan sebesar 62,4 -- 73, 6 km/jam. Curah hujan berkaitan dengan kelmbapan pada media tanam karena biji memerlukan kelemban untuk menuju ke proses perkecambahan dan pada akar menyerap unsur hara untuk memenuhi pertumbuhanya. Kebutuhan cahaya digunakan tumbuhan untuk mengolah unsur  hara dari akar melalui proses fotosintesis yang hasilnya mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan alpukat. Suhu yang tepat untuk menanam alpukat yaitu sekitar 12,8 -- 28,3 derajat C .
- Media tanam
Tanah yang diperluakan untuk menanam alpukat yaitu tanah yang gembur, terdapat drainase dan aerasi yang baik, dan memiliki unsur hara. Jenis tanah yang dapat digunkan untuk menanam yaitu lempung berpasir, lempung liat, dan lempung endapan. Selanjutnya jenis tanah yang digunkan harus memiliki keasaman tanah sekitar 5,6 -- 6,4. Jika keasaman tanah tidak diatar pada pH kurang dari 5,6 tanaman akan keracunan senyawa kimia seperti Al, Fe, dan Mg sedangkan jika pH lebih dari 6,4 tanaman akan kekurangan senyawa kimia tersebut
- Ketinggian tempat
Penanaman alpukan dapat dilakukan di dataran rendah hingga dataran tinggi sebesar 5 -- 1500 mdp, namun untuk mendpatkan hasil yang optimal tanaman alpukat pada ketinggian 200 -- 1000 mdpl.
      Dalam membudidayakan tanaman alpukat langkah awal yanyg diperlukan yaitu pembibitan. Pembibitan dapat diperoleh secara generatif yaitu dengan melalui biji, biji yang baik diperoleh dari buah yang sudah cukup tua maupun secara vegetatif yaitu tanaman yang dilakukan sambung pucuk atau okulasi yang mempunyai keuntungan sifatnya sama dengan induknya dan hasilnya berupa bibit. Bagi pemula yang ingin membudidayakan alpukat dapat dimulai dengan menyiapkan biji ataupun bibit alpukat. Pada penggunaan biji lebih rentan mati apabila tidak menjaga kelembapannya sedangkan dengan bibit yang berumur sekitar 4 bulan sudah dapat mencari unsur hara dari kedalaman tanah. Selanjutnya untuk menanam biji tersebut disiapkan lahanr dan pupuk dari kotoran hewan secukupnya. Lahan digemburkan pada bagian yang akan di letakkan biji atau benih kemudian dicampur dengan pupuk dari kotoran hewan dan dilubangi dan didiamkan minimal selama 3 minggu dan maksimal 6 minggu. Pemberian lubang atau penamaman selanjutnya diberi jarak sekitar 9 x 9 m2. Setelah itu masukan biji atau bibit kemudian tutup dengan tanah, penanaman ini dilakukan pada pagi hari atau sore hari jika di lakukan pada siang hari bibit akan layu sehingga menyebabkan kematian dan lebih baik di tanaman saat awal musim hujan agar kebutuhan airnya terpenuhi. Setelah melakukan penanaman dilanjutkan dengan melakukan pemeliharan tanaman dengan cara pemberantasan gulma, pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan tanaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H