perawat. Pentingnya menjaga kesehatan mental perawat karena mereka sering menghadapi tekanan dan tantangan yang tinggi dalam pekerjaan.Â
Kesehatan mental merupakan kesehatan yang berkaitan dengan emosi, jiwa dan psikis manusia. Kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya (WHO, 2022). Kesehatan mental sangat berdampak pada hidup seseorang, salah satunyaAlasan kesehatan mental perawat menjadi prioritas utama :Â
Pengaruh kualitas pelayananÂ
Kesehatan mental yang buruk akan memengaruhi perawat dalam memberikan pelayanan perawatan yang maksimal, seperti pengambilan keputusan. Perawat merupakan profesi yang rentan mengalami gangguan mental karena memberikan pelayanan lebih dari batas kemampuan perawat dan jam kerja yang selalu berubah-ubah. Dimana kualitas pelayanan perawat tidak lepas dari pasien yang dirawat sehingga pasien akan merasa nyaman jika haknya di hargai.Â
Stres emosional
Perawat tentunya mengalami situasi dibawah tekanan kerja, seperti menangani pasien dengan penyakit yang parah dan respon darurat. Karena banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan membuat para perawat mengalami gejala stres mengalami kerja, lelah yaitu pada sering otot, kekhawatiran tinggi, merasa sering kelelahan, mengalami depresi, emosi tidak stabil, sering mengalami sakit kepala, mengalami gangguan pencernaan, sering merasa tegang, sering merasa sulit tidur dan merasa tidak cukup tidur (Suhermianti, 2015). Jika seorang perawat stres akan mengganggu caranya berinteraksi dengan tenaga kesehatan lainnya.Â
Beban kerjaÂ
Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja (Suhermianti, 2015). Dampak negatif dari meningkatnya beban kerja yaitu timbulnya emosi perawat yang tidak diharapkan oleh pasien. Beban kerja yang berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kesehatan dan tentu saja berpengaruh terhadap produktifitas perawat (haryanti dkk 2013). Karena semua pasien yang berkunjung ingin mendapatkan tindakan yang efektif. Jam kerja yang panjang menyebabkan stres dan burnout yang berakhir berdampak buruk pada kesehatan mental.
Risiko kesalahan medisÂ
Kesehatan mental yang tidak baik dapat memengaruhi kinerja dan menyebabkan peningkatan risiko kesalahan medis. Kesalahan medis tersebut dapat di sebut juga sebagai malpraktik, dimana kelalaian tersebut pasien bisa menderita luka berat, cacat bahkan meninggal dunia. Menurut Rusli Effendy, kesalahan praktik (malpraktik) terjadi atau disebabkan kesalahan yang dapat berupa kurang hati-hati, kurang kecermatan, dan kurang kesungguhan dalam anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, terapi/perawatan dan tindak lanjut. Tenaga kesehatan yang sedang mengalami masalah mental tentunya akan lebih rentan membuat keputusan yang buruk sehingga mengakibatkan kefatalan dalam melakukan tindakan.Â
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ketika menghadapi kesulitan atau tekanan.Â
Menjaga hubungan dengan orang baikÂ
Menjaga hubungan dengan dikelilingi orang baik seperti keluarga, sahabat, saudara dan rekan kerja yang dapat memberikan rasa aman kepada diri sendiri. Tidak ada hambatan atau rasa khawatir untuk mengungkapkan perasaan, biasanya kedua belah pihak memiliki perasaan yang sama. Tidak lupa untuk selalu memberikan dukungan bahwa hubungan tersebut saling percaya dan menguntungkan.Â
Konsultasi kepada orang profesionalÂ
Jika masalah dan gangguan mental sudah mengganggu kegiatan sehari hari disarankan untuk berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater. Jika kesulitan untuk mengelola emosi dapat mengunjungi psikolog untuk mendapat perawatan yang dibutuhkan. Jika gangguan berat atau memerlukan obat-obatan diharuskan untuk konsultasi kepada psikiater.Â
Menjaga jam tidur yang baikÂ
jam tidur tenaga kesehatan tidak selalu pasti karena mereka akan bergantian jaga di rumah sakit. Tetapi, diusahakan tidur selama 7-8 jam setiap harinya. Ketika kurang tidur perawat akan bekerja lebih lambat. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan tindakan profesional seorang perawat. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah dan daya tubuh menurun (eva susanti dkk 2017). Dampak psikologis meliputi depresi, stres, cemas dan tidak konsentrasi (Potter & Perry, 2010).
Kesehatan mental perawat merupakan kesejahteraan perawat itu sendiri untuk kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, penting bagi perawat untuk memiliki dukungan kesehatan mental, baik melalui terapi, kelompok dukungan, dan aturan tempat kerja yang mendukung kesejahteraan psikis perawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H