Salam Toleransi !
      Di artikel sebelumnya saya membahas toleransi dalam agama Nasrani, dan di artikel terbaru saya kali ini juga akan membahas topik yang sama yakni "toleransi". Namun, di artikel sekarang ini bukan membahas toleransi dari agama Nasrani, tapi membahas toleransi dari agama Hindhu. Sebelum itu, saya akan menjelaskan beberapa hal tentang agama Hindhu.
      Agama Hindhu ini berawal dari masuk nya bangsa arya di india sejak tahun 1500 SM, dari masuk nya bangsa arya ini membuat pengaruh besar dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat india di masa itu. Pengaruh tersebut itu akibat dari integrasi antara Bangsa Arya dan Bangsa Dravida yang melahirkan sebuah kebudayaan dalam agama hindu.
      Bangsa Arya menulis kitab sebagai pedoman dan kepercayaan dari agama hindu, kitab-kitab itu seperti Reg Weda, Sama Weda, Yayur Weda dan Atharwa Weda. Ada juga kitab brahmana atau kitab Upanisad yang di dalam nya terdapat penjelasan peradaban dan kehidupan bangsa Hindu. Selanjutnya, ada perubahan corak kehidupan di India, corak kehidupan ini dibedakan terdiri atas 4 kasta diantaranya ada Kasta Brahmana(Keagamaan), Kasta Kesatria (pemerintahan), kasta Wacyd (Waisya) (Pertanian dan perdagangan) dan Kasta Sudra (kaum perkerja Kasar)
      Kepercayaan bangsa Hindu ini bersifat Politeisme atau memuja banyak dewa. Di dalam pemujaan dewa-dewa tersebut sering di buatnya patung-patung yang sesuai dengan peranan dari dewa-dewa tersebut di dalam kehudupan manusia. Seperti Dewa Brahmana sebagai dewa pencipta, Dewa Wisnu sebagai dewa pelindung, dan Dewa Siwa debagai dewa pembinasa atau dewa pelebur. Dewa Brahmana, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa di beri nama Tri Murti. Tri Murti ini diartikan sebagai yang maha kuasa. Lalu ada juga Dewi Saraswati sebagai Dewi Kesenian dan dewi ilmu pengetahuan, Dewi Sri sebagai Dewi kesuburan dan lain sebagai nya.
      Umat Hindu terbiasa mengadakan ziarah-ziarah ke tempat-tempat suci untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi umat di dunia karena umat hindu beranggapan bahwa termpat suci adalah tempat bersemayam nya para dewa. Tempat --tempat suci itu seperti Kota Benares, kota yang di anggap sebagai kota di mana tempat bersemayam nya Dewa Siwa (dewa pelabur). Ada juga Sungai Gangga, pasti semua orang sudah tau Sungai Gangga, yang sangat terkenal di india. Menurut kepercayaan Umat Hindu, air dari sungai gangga ini akan dapat menyucikan segala dosa dosa seberapapun besar dosa -- dosa tersebut. Setiasp tahun nya di tanggal 14 Januari di peringati sebagai Makar Sankranti di mana hari penting Umat Hindu berendam di pertemuan Sungai Gangga dan Teluk Benggala. Selain itu Tulang dan abu orang meninggal yang sudah di bakar atau di kremasi di buang ke dalam Sungai Gangga, agar orang yang meninggal tersebut masuk surga.
      Untuk penunjukan pemuka agama hindu, tidak ada seleksi atau syarat syarat tertentu, tetapi biasanya pemuka agama dipilih langsung oleh kelompok nya. pemuka agama hindu di namakan Sulinggih atau sri pandita
      Setelah mengenal Agama Hindu, saya akan membahas toleransi di dalam agama tersebut. Saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancari seorang koresponden yang menganut agama hindu. Menurut beliau toleransi antar umat beragama di Kota Malang, khusunya sudah bagus dan sudah cukup merata hal tersebut berdasarkan pengalaman beliau di lingkungan kampus nya yang menurutnya toleransi antar mahasiswa di kampus nya yang mayoritas mahasiswa nya  beragama islam sangat baik karrna tidak adanya perbedaan antara satu agama dengan agama lain nya.
      Selain di lingkungan kampus, di tempat tinggal nya sikap toleransi orang orang sekitar nya atau tetangganya juga baik dan juga saling menghargai dengan perbedaan - perbedaan yang ada . seperti hal nya di dalam kitab suci Al-Qur'an di dalam surah Al-Kafirun ayat 6 "bagimu agamamu, bagiku agamaku" yang mengajarkan toleransi, ada juga ajaran di dalam agama hindu yang mengajarkan tentang toleransi yakni, Vashudaiva kutumbhakam, Tat Tyam Asi dan Tri Hita Karana. Vashudaiva kutumbhakam yakni membantu sesama manusia, Tat Tyam Asi ajaran yang mengajarkan moralitas dan kebaikan. Ajaran ini mengajarkan bahwa semua makhluk itu sama yakni sama sama makhluk yang telah di berikan nafas kehidupan.  Dan ajaran Tri Hita Karana merupakan salah sau konsep budaya bali yang mengajarkan tentang keseimbangan antara manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan nya dari ketiga keseimbangan itulah merupakan penyebab terjadinya kebahagiaan.
      Selanjutnya, menurut koresponden sikap toleransi antara umat beragama di Indonesia sudah di terapkan di Indonesia, karena agama hindu sendiri tidak mengalami diskriminasi sosial dan juga memiliki kebebasan berpendapat serta berkegiatan agama, sama dengan agama agama lain nya. ketika di Tanya apakah di dalam agama hindu juga harus memiliki sifat toleransi dengan agama lain, koresponden tersebut menjawab benar karena didalam ajaran agama hindu lebih baik menanam kebaikan dari pada menumbuhkan keburukan saling menyayangi dan mengasihi sesama manusia.