Membangun Kesadaran Tanggung Jawab melalui Lensa Tasawuf: Perjalanan Menuju Keseimbangan Batin dan Perbuatan

Dalam kehidupan sehari-hari, konsep tanggung jawab merupakan prinsip dasar yang mengatur perilaku individu dan sosial. Sedangkan, dalam Islam tanggung jawab memegang peranan penting dan menjadi salah satu pilar utama hidup sesuai dengan ajaran agama. 

Tanggung jawab sendiri memiliki dua penyangga, diantaranya pertama yaitu kesadaran tentang kewajiban yang harus ditunaikan dalam hidup dan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Kedua yaitu kesiapan fisik dan mental untuk menanggung segala resiko  dalam menunaikan kewajiban dan kesiapan menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah kita lakukan. Tanggung jawab berhubungan dengan hukum sebab akibat, apa yang dilakukan oleh seorang individu baik itu positif ataupun negatif, maka perbuatan tersebut mengikat dirinya. Sehingga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia maupun di akhirat nanti.

Seperti yang dilansir dalam buku Kuliah Akhlak Tasawuf karya Bapak Asep Usman Ismail, bahwa kualitas, bobot, dan tingkat tanggung jawab tiap orang itu berbeda-beda sesuai dengan kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kualitas sumber daya manusia setiap individu. Meskipun kualitas, bobot, dan tingkat tanggung jawab setiap orang berbeda-beda, tetapi bentuk tanggung jawab yang diemban tersebut sama. Seperti tanggung jawab kepada Allah, tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab kepada keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat, tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan hidup, dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Untuk membangun kesadaran terhadap tanggung jawab tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya merupakan inti dari tanggung jawab manusia terhadap Allah, dirinya, keluarga, masyarakat, alam dan lingkungan hidup, serta bangsa dan negara. Tanggung jawab individu terhadap dirinya merupakan modal untuk melahirkan tanggung jawab sosial. Jika individu tidak bertanggung jawab terhadap dirinya, maka tanggung jawab terhadap elemen lain tersebut akan rapuh dan hanya akan menjadi beban yang harus dikuatkan dengan pemberdayaan.