Belakangan ini, viral penerima beasiswa pendidikan KIP-K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) di media sosial yang cukup populer digunakan oleh banyak orang yaitu X. Dimana akun @undipmenfess awalnya mengunggah pesan dari anonim memperlihatkan bahwa seorang mahasiswi penerima beasiswa KIP-K ‘menyalahgunakan’ kebijakan tersebut.
Seperti yang terlihat, ada seorang netizen pengguna sosial media X, @miutalk yang membuat thread mengenai terduga penyalahgunaan KIP-K yang dilakukan oleh seorang mahasiswi UNDIP dengan inisial akun I,
Tidak hanya berkutat pada satu mahasiswi saja, pada keesokan harinya banyak akun menfess yang menjadi pemburu pengguna KIP-K yang penggunaannya disalahgunakan. Seperti akun @ub_mfs yaitu akun untuk para mahasiswa UB.
Setelah unggahan tersebut viral, semakin banyak akun menfess kampus yang mengunggah dugaan mahasiswa yang mendapat KIP-K namun tak sesuai dengan syarat serta kebijakan KIP-K. Hal ini terus berlanjut hingga menjadi trending di sosial media X. Berkat trending-nya KIP-K, banyak orang yang akhirnya ikut menanggapi.
Seperti akun @KemenperinRI yang kontra akan pencarian penyalahgunaan KIP-K ini, karena menurutnya hal ini justru disalahgunakan beberapa pihak dimana hanya digunakan sekadar hujatan saja dan tidak mengusut pembuat kebijakan.
Ada juga akun @MorphoMenelausX yang menyoroti bagaimana netizen hanya ingin ikut-ikutan saja dan malah hanya ingin menghujat dan mencari celah ‘kebusukan’ dari penerima.
“KIPK itu masalah sistem, bagaimana sistem bekerja. ketika ada yang bisa ngakalin sistem bukan lu witch hunt orang yang ngakalin, mereka simply memanfaatkan apa yang ada. Oke, lu mau witchhunt, tapi ga ada perbaikan sistem ya percuma individunya akan muncul lagi dengan nama yang berbeda. sekarang si A, besok si B, besok si C, ya... gitu aja terus ga ada perubahan. pertanyaan? lu mau apa? perbaikan sistem? atau meluapkan emosi? oh kak aku mau sistem kedepan lebih baik, ya yang diteken pembuat sistem. kalau yang dilakuin sekarang mah ga benerin sistem, lu cuma luapin emosi. take my words 2 bulan lagi juga lupa. si miskin tetep miskin, yang pinter ngakalin ya damai-damai aja hidupnya. mengingat umur konten yang ga lama, momentumnya adalah sekarang hajar sistemnya, biar efeknya lebih baik ke semua orang.” ucapnya dalam suatu pernyataan.
Hingga akhirnya mahasiswi UNDIP, inisial akun I yang aslinya berinisial C, membuat pernyataan pengunduran diri di akun Instagram pribadinya. Begitu juga dengan mahasiswi yang sudah terlanjur ketahuan akan penyalahgunaan.